SuaraJatim.id - Nama drg. Nina Agustin mendadak ramai diperbincangkan di jagat maya. Sebab, dokter yang praktek di Kota Malang ini tampak stylish mengenakan baju hazmat lengkap besrta APD (alat pelindung diri) saat melayani pasien.
Reporter suarajatim.id berkesempatan 'mengintip' langsung aktivitas drg. Nina di klinik Nina Esthetic Dental Clinic (NDC) Perum Araya, Sabtu (24/7/2002). Dibantu seorang asisten dokter gigi yang juga berpakaian APD lengkap, Ia dengan cekatan memeriksa pasien perempuan.
Dari total 25 koleksi baju hazmat stylish, perempuan berkulit kuning langsat itu memilih setelan berwarna merah muda seperti tokoh superhero Power Rangers.
Selain baju hazmat stylish, Nina juga menggunakan APD level 3 (standar operasional untuk dokter) mulai kepala hingga kaki. Sepatu boat khusus, kacamata, masker, face shield dan sarung tangan medis rangkap dua.
Baca Juga:Fashionable Abis, Dokter Gigi Ini Tampak Seksi Pakai APD Karakter
Ruangan praktiknya pun telah didesain sedemikian rupa, agar meminimalisir terjadinya penularan. Seperti memasang exhaust fan atau sebuah alat yang berfungsi untuk mempercepat sirkulasi udara ruangan.
Kemudian menggunakan aerosol suction machine dental, yakni alat untuk menyedot udara yang keluar dari mulut pasien. Hal ini sangat penting mengingat kerja dokter gigi harus berdekatan langsung dengan pasiennya. Maka posisi tersebut sangat rentan terjadinya penularan virus.
Perempuan yang lahir Agustus 1985 silam ini mengungkapkan, ide menggunakan hazmat stylish berawal dari rasa kurang nyaman saat memakai baju hazmat reguler. Menurutnya ukurannya terlalu besar.
Ia kemudian berinisiatif mendesain baju hazmat sendiri dengan meminta bantuan penjahit langganannya di Kediri.
"Baju hazmat yang biasanya terlalu besar seringkali nyangkut di alat-alat kerja," ujarnya.
Baca Juga:Bikin Salfok, Dokter Cantik Ini Pakai APD Level 3 yang Super Fashionable
Selain itu, lanjut dia, dengan baju hazmat warna - warni lebih mencitrakan kesan ceria. Ketimbang hazmat pada umumnya berwarna putih, yang cenderung menakutkan bagi calon pasien.
Terutama bagi pasien anak, berbaju hazmat yang bermotif ceria akan lebih menghibur.
Termotivasi untuk tetap survive di tengah pandemi Covid-19 itulah, Nina membulatkan tekad untuk berinovasi melalui baju hazmat yang mengusung tema safety, fashionable, harmoni. Hasilnya, banyak kliennya yang memberikan respon positif.
''Dengan hazmat ini, ada atmosfer positif baru. Tidak takut seperti sebelumnya,'' jelasnya.
Nina menambahkan, baju hazmat custom miliknya telah menerapkan standar yang ditetapkan World Health Organization (WHO), termasuk bahan dasar kain taslan yang bersifat water repellent reusable hazmat.
Jenis ini bisa digunakan berulang atau tidak sekali pakai. Sedangkan untuk desain warna - warni menggunakan digital printing. Akibat aksi stylish yang viral tersebut, kini banyak rekan seprofesinya tertarik untuk membuat baju hazmat serupa.
"Sebab yang diperlukan saat ini adalah adaptasi. Pandemi ini kan tidak tahu kapan berakhir. Banyak rekan seprofesi tertarik untuk tetap bekerja fashionable namun tetap aman," pungkasnya.
Kontributor : Aziz Ramadani