SuaraJatim.id - Seorang dokter kembali meninggal dunia usai terkonfirmasi COVID-19. Dokter dengan nama lengkap Sony Putrananda (59) diduga terkonfirmasi virus corona kala dirawat di RS Persada di Malang hinga dirujuk ke RSUP Saiful Anwar.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Blitar Hakim Sisworo mengatakan dokter Sony awalnya mengikuti rapid test lalu dirujuk ke RS Persada Malang.
Di situ dokter Sony diswab dengan hasil terkonfirmasi.
Hasil ini belum bisa diakui sebab RS Persada belum terdaftar sebagai rumah sakit rujukan pasien virus corona.
Baca Juga:SMP di Surabaya Akan Dibuka, Murid Masuk Sekolah Bergantian
Dokter Sony lalu dirujuk di RSUP Saiful Anwar Malang dan kembali diswab.
Hingga kini, swab kedua yang dikirim belum keluar termasuk penyebab penularan.
"Status pelaporannya tertunda karena RS Persada yang melaksanakan tes swab belum terdaftar sebagai RS Rujukan Covid-19 di Dinkes. Hasil tes swab-nya positif. Tetapi kami masih menunggu data hasil tes swab dari Kemenkes," kata Hakim, Rabu (29/7/2020).
Dokter Sony meninggal dunia pada Selasa (28/7) malam. Usai mendengar kabar duka itu, Pemkot Blitar lalu melakukan traccing mencari orang-orang yang pernah kontak dengan dokter Sony mulai tanggal 22 Juli 2020.
Ucapan bela sungkawa dan duka cita lalu mengudara di media sosial.
Baca Juga:Liga 1 2020 Dilanjutkan, Kemenpora Minta Tes PCR dan Bukan Rapid Test
Tak sedikit masyarakat dan sejumlah kalangan mengucapkan bela sungkawa.
Anggota keluarga mulai dari istri, anak dan asisten rumah tangganya baru menjalani swab di Malang hari ini.
Selain itu tempat praktek dokter Sony di Jalan Mawar telah ditutup. Informasinya selain di Jalan Mawar, dokter Sony juga praktek di salah satu klinik di wilayah Garum Kabupaten Blitar.
"Kalau hasil traccing akan kita swab besok ya sekalian kita semprot desinfektan di tempat praktek yang di Jalan Mawar," ujar Hakim.
Ia menambahkan jenazah dokter Sony telah dikremasi atas permintaan keluarga.
Meski rencana awal akan dimakamkan di Blitar, namun keluarga memilih untuk mengkremasi jenazah pahlawan kesehatan tersebut.
"Permintaan keluarga [dikremasi] di Lawang, Malang," pungkas Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Blitar tersebut.
Kontributor : Farian