Pukul 13.00 akhirnya rapid test keluar, dengan hasil non reaktif. Yudi akhirnya memutuskan membawa sang istri ke RS Permata Hati, yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Puskesmas Pagesangan.
Tenaga perawat di RS yang dituju menyarankan agar Yudi ke PMI mencari donor darah. Pasalnya, sang istri harus menjalani operasi untuk proses bersalinnya.
Karena dugaan detak jantung melemah.
"Yang membuat Tyang kecewa, usai operasi bayi keluar sudah dalam kondisi meninggal dan rumah sakit bilang kalau bayi tyang itu sudah seminggu lalu meninggalnya," tukas Yudi sedih.
Baca Juga:Ayu Mau Lahiran Disuruh Rapid Test, Bayi Meninggal Kehabisan Air Ketuban
Yudi menjelaskan bayinya masih bergerak saat dibawa ke RS.
"Di atas mobil bayinya masih nendang-nendang perut ibunya," imbuh Yudi lagi.
Yudi menyesalkan prosedur rapid test yang lama.
"Harusnya kondisi darurat begini selamatkan dululah bayinya," paparnya lagi.
Kesedihan Yudi kian bertambah, karena Gusti Ayu Arianti istrinya yang masih terbaring di rumah sakit, menanyakan apakah anak kedua yang dia lahirkan lelaki atau perempuan.
Baca Juga:Media Asing: Tertinggal dari Negara Lain, Indonesia Gagal Tangani Covid-19
"Nanya istri tyang, anaknya cowok apa cewek," ungkap Yudi, yang sudah membawa pulang layon anaknya.