SuaraJatim.id - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali turun ke jalan, bahkan sampai begadang larut malam. Ia memberikan shock therapy pada warga Surabaya, yang membandel nongkrong bergerombol dengan jumlah cukup banyak.
Sebanyak ratusan warga yang di mayoritasi anak remaja, terjaring oleh Risma, saat melakukan sidak di sepanjang jalanan Surabaya, dan diberikan shock therapy dengan melakukan rapid tes dadakan, Sabtu hingga Minggu (13/9/2020) dinihari.
Risma berharap, dengan adanya kegiatan ini, bisa menyadarkan warga Surabaya, terutama para remaja, agar bisa menjaga diri, dan Surabaya tidak seperti Jakarta yang kembali masuk zona merah.
"Kita ini belum pulih, belum normal, saya berharap warga Surabaya bisa menahan diri untuk sementara tidak usah keluar, jangan sampai reborn seperti Jakarta," ujar Risma pada awak media, Minggu (13/9/2020) dinihari.
Baca Juga:Sekda DKI dan Walkot Jakbar Positif Covid-19, Anies: Tapi Tanpa Gejala
Menurut Risma, jika Surabaya kembali masuk zona merah seperti Jakarta, kondisinya akan lebih berbahaya dari sebelumnya. Terlebih lagi, bisa dipastikan tenaga medis saat ini pasti sudah mengalami kelelahan berhadapan dengan Covid 19.
"Nah itu akan sangat berat, karena semua petugas dan tenaga medis sudah capek, jadi kenapa saya terpaksa lakukan seperti ini ditempat-tempat tertentu, kita juga enggak tau, kondisinya masih pandemi, memang tatanan new normal, tapi kan kemudian warga juga bergerombol, dan itu bahaya sekali," jelasnya.
Risma berharap, agar warga bisa mematuhi dan bisa sadar diri, untuk bisa menjaga keadaan dirinya. Terutama para remaja, yang menurut data yang dipegang Risma saat ini, banyak remaja yang tertular virus Corona.
"Saya berharap sekali, warga harus bisa mencegah hal tersebut dengan mendisiplinkan diri, karena itu saya mohon dengan hormat, terutama pada anak-anak muda, karena data yang saya amati, hampir 70 persen dari anak muda serta anak-anak,"
"Jadi, kita memang masih bisa dengan cara disiplin, dan menahan diri untuk tidak keluar, kalau keluar rumah saya yakin tidak bisa menjaga Physical Distancing dan Social Distancing," tambahnya.
Baca Juga:Sebelum ke Wisma Atlet, Pasien Covid Tanpa Gejala Bisa Daftar di Puskesmas
Selain itu, ia juga mengingatkan para pemilik warung, mulai dari warung kopi, hingga warung makanan, agar juga menerapkan Physical Distancing dan Social Distancing di warungnya.