Demo UU Cipta Kerja, Pelajar SMK Jombang Ditangkapi Usai Lempari Batu DPRD

Data sementara ada 35 pelajar yang ditangkap. Saat ini mereka menjalani pemeriksaan, ujar Kasat Sabhara Polres Jombang AKP Dwi Basuki.

Muhammad Taufiq
Jum'at, 09 Oktober 2020 | 13:02 WIB
Demo UU Cipta Kerja, Pelajar SMK Jombang Ditangkapi Usai Lempari Batu DPRD
35 Pelajar SMK di Kabupaten Jombang ditangkapi petugas kepolisian (Foto: Beritajatim)

SuaraJatim.id - Kepolisian menangkap 35 pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) hendak ikut demo UU Cipta Kerja dan Omnibus Law di depan Gedung DPRD Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat (09/10/2020).

Namun mereka sempat melemparkan batu di belakang Gedung DPRD. Sekelompok pelajar ini kemudian lari tunggang langgang ketika polisi melakukan pengejaran.

Walhasil, sejumlah pelajar dirungkus dan dibawa ke kantor polisi. Dari titik lainnya, polisi juga membubarkan pelajar yang hendak menuju gedung dewan.

Tak ayal, kucing-kucingan antara polisi dan pelajar tidak terelakan. “Data sementara ada 35 pelajar yang ditangkap. Saat ini mereka menjalani pemeriksaan,” ujar Kasat Sabhara Polres Jombang AKP Dwi Basuki Nugroho, seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring suara.com, Jumat (09/10/2020).

Baca Juga:Polisi Tes Covid-19 dan Narkoba Ratusan Peserta Aksi yang Ditahan

Dwi mengatakan, dari pemeriksaan diketahui bahwa para pelajar tersebut mendapatkan undangan secara berantai melalui WA (WhatsApp) dari mahasiswa. Isinya, ajakan demonstrasi menolak UU Omnibus Law di gedung DPRD Jombang.

Memang, pada saat bersamaan ratusan mahasiswa dari PMII, HMI, GMNI, sedang melakukan orasi di depan kantor DPRD. Mereka mengusung tuntutan menolak disahkannya UU Omnibus Law. Selain orasi, mahasiswa juga membentangkan poster tuntutan.

Ratusan mahasiswa ini memulai aksinya dari bunderan Ringin Contong atau titik nol kilometer Jombang. Selanjutnya, mahasiswa melakukan longmarch menuju kantor DPRD yang berjarak sekitar 1 kilometer. 

News

Terkini

Seorang pria asal Sidoarjo atas nama Ibnu Sandy Kurniawan (27), warga Kecamatan Tulangan harus mendapat perawatan intensif akibat luka tembak di kakinya.

News | 09:27 WIB

Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, menegaskan bahwa persoalan penahanan ijazah yang dialami sejumlah mantan karyawan UD Sentosa bukan lagi menjadi ranahnya.

News | 21:20 WIB

Pemkot Surabaya memastikan untuk mendampingi proses hukum dalam kasus dugaan penahanan ijazah oleh sebuah perusahaan yang beroperasi di Kota Pahlawan.

News | 21:12 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan ke salah satu rumah AA La Nyalla Mahmud Mattalitti.

News | 19:50 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah bersama dengan Kemenkes membahas program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Prodi Bedah Saraf dan Prodi Radiologi.

News | 15:02 WIB

Kejadian balon udara berisi petasan memporak-porandakan rumah warga terjadi di Tulungagung.

News | 10:08 WIB

Sidak Wakil Wali Kota Surabaya Armuji ke sebuah perusahaan yang diduga menahan ijazah karyawannya berbuntut panjang.

News | 13:32 WIB

Sebanyak enam orang menjadi korban di perairan selatan Pacitan dalam dua pekan terakhir.

News | 10:46 WIB

Hujan deras yang mengguyur wilayah Pamekasan membuat sungai meluap. Akibatnya, dua kecamatan terendam.

News | 09:43 WIB

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur memperoleh tempat terhormat setelah Afrika Selatan dan Brasil. Mari dijaga bersama-sama.

News | 12:47 WIB

Penemuan dua jasad dalam kamar kos Jalan Sidosermo Indah, Kecamatan Wonocolo, Surabaya sempat bikin geger.

News | 12:05 WIB

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji dilaporkan polisi buntut sidah dugaan pengusaha tahan ijazah.

News | 23:28 WIB

Aksi premanisme terjadi di Kawasan Industri Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER).

News | 20:20 WIB

Warga Rungkut Harapan Surabaya digegerkan penemuan mayat dengan luka mengenaskan di bagian wajah.

News | 19:49 WIB
Tampilkan lebih banyak