SuaraJatim.id - Fakta mengejutkan berhasil diungkap oleh dua peneliti asal AS dan Inggris. Mereke menyebutkan bahwa pasien Covid-19 yang dirawat pada Maret tiga kali lebih mungkin meninggal daripada pasien yang dirawat pada Agustus.
Peneliti menemukan penurunan tingkat kematian di antara pasien infeksi virus corona yang dirawat inap ini disebabkan oleh membaiknya perawatan yang ada.
Dilansir Live Science, peneliti mengatakan sekarang ada pengobatan efektik untuk virus yang belum ada pada Maret lalu.
Dibandingkan pada Maret, dokter sekarang menggunakan antivirus remdesivir dan steroid dexamethasone untuk mengobati pasien.
Baca Juga:Mutasi Virus Corona di Cerpelai Bisa Bikin Vaksin Covid-19 Sia-sia
Seiring dengan perawatan baru ini, dokter memperoleh pengalaman dan mempelajari teknik sederhana yang meningkatkan hasil dari waktu ke waktu.
![Medical ventilator yang sangat dibutuhkan para pasien Covid-19. Pabrikan otomotif juga akan menggarap ketersediaannya. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/04/01/13392-medical-ventilator.jpg)
Misalnya, memposisikan pasien dengan bantuan oksigen dengan cara tengkurap untuk membantu mendistribusikan oksigen secara lebih merata ke seluruh paru-paru.
Selain itu, rumah sakit juga menjadi lebih siap untuk menangani peningkatan kebutuhan oksigen dan perawatan khusus lainnya.
Meski demikian, virus corona jenis baru ini tetaplah berbahaya. Orang dengan kasus Covid-19 parah dapat menderita kelelahan kronis dan efek melemahkan lainnya.
Oleh karenanya, perawatan cara lain masih harus dieksplorasi.
Baca Juga:Tes Swab Kalah, Anjing Disebut Deteksi Virus Corona Lebih Cepat dan Akurat
Praktik protokol kesehatan juga sangat membantu
- 1
- 2