SuaraJatim.id - Hujan abu vulkanis dari semburan awan panas Gunung Semeru mengguyur permukiman warga di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Pantauan beritajatim.com, media jejaring suara.com di Dusun Curah Kobokan Desa Supit Urang Kecamatan Pronojiwo, guguran abu vulkanis Semeru menimbun genteng rumah warga.
Bahkan, sejumlah tanaman seperti cabai, padi dan palawijo daun-daunnya tertutup abu vulkanis.
"Kalau jam 2 hingga jam 5 pagi masih deras, kalau serangan ada dan terasa," ujar Samsul, warga setempat, Selasa (01/11/2020).
Baca Juga:Gunung Semeru Meletus, Ribuan Warga Masih Mengungsi di Perbukitan
Sebelumnya, Gunung Semeru meletus menyemburkan lava sejauh satu kilometer. Selain itu, awan panas juga nampak membumbung.
Warga sekitar Semeru juga sudah diungsikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Di sejumlah lokasi pengungsian, BPBD juga sudah mendistribusikan masker ke warga.
"Kita bagikan masker, karena guyuran abu vulkanik masih terasa," kata Ex Officio BPBD Lumajang, Agus Triyono pada wartawan, Selasa (1/12/2020).
Selain itu BPBD Lumajang juga menyiapkan sejumlah tenda dan air minum untuk logistik bagi para pengungsi. Selain itu nantinya juga bersama Dinsos Lumajang akan membuka dapur umum, untuk lokasinya tentu di daerah area yang luas.
Abu Vulkanis Semeru sangat berbahaya bagi kesehatan, karena bisa menganggu pernafasan. Selain itu, bagi anak-anak juga lebih berbahaya dan disarankan tetap didalam rumah.
Baca Juga:Ratusan Warga Cepat Mengungsi Ketika Gunung Semeru Semburkan Awan Panas
Di sisi lain, kondisi intensitas hujan di kawasan Semeru juga masih tinggi. Warga diminta Petugas untuk waspada dan tidak beraktivitas di aliran sungai lahar seperti di Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Sat dan Besuk Kembar.