Jika Mewabah, 5 Virus Ini Bisa Lebih Bahaya Daripada Covid-19 di Masa Depan

Wabah Covid-19 bukanlah wabah pertama yang menyerang penduduk bumi. Ada banyak wabah penyakit disebabkan virus dan bakteri lainnya.

Muhammad Taufiq
Jum'at, 08 Januari 2021 | 13:01 WIB
Jika Mewabah, 5 Virus Ini Bisa Lebih Bahaya Daripada Covid-19 di Masa Depan
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

SuaraJatim.id - Wabah Covid-19 bukanlah wabah pertama yang menyerang penduduk bumi. Ada banyak wabah penyakit disebabkan virus dan bakteri lainnya yang sama mematikannya di masa lampau.

Covid-19 mulai menyerang penduduk bumi di akhir 2019 di Wuhan China. Lalu eskalasi sebarannya terus meluas di awal 2020 hingga menjangkau hampir semua negara di dunia.

Namun demikian, wabah Covid ini agaknya bukanlah menjadi yang terakhir. Ancaman serius wabah akibat virus masih menghantui di masa depan.

Seperti dilansir dari Times of India, dimana ahli epidemiologi dan ahli medis mengatakan beberapa penyakit dan infeksi serius lainnya bisa berubah menjadi pandemi besar di masa mendatang.

Baca Juga:Bukan Covid-19, Para Ilmuwan Sebut 5 Penyakit Ini Lebih Mematikan!

Jika langkah-langkah pencegahan tidak dilakukan tepat waktu, ini bisa menjadi masalah besar. Berikut ini beberapa penyakit serius lainnya yang terbukti lebih menular daripada virus corona Covid-19.

1. Demam lassa

Demam lassa adalah infeksi virus yang menyebabkan gejala penyakit hemoragik. Demam lassa termasuk penyakit mematikan karena setiap 1 dari 5 orang yang terjangkit mengalami komplikasi di hati, limpa dan ginjal yang mengancam jiwa.

Demam lassa juga lebih mudah menular melalui benda-benda rumah tangga yang terkontaminasi urine, feses dan transfusi darah. Penyakit yang berasal dari Afrika ini juga memiliki konsekuensi jangka panjang, seperti gangguan pendengaran.

2. Ebola

Baca Juga:Tambah 2.389 Lagi, Warga Jakarta Positif Covid-19 Kini Tembus 197.699 Orang

Wabah virus Ebola terbaru dianggap sebagai penyakit yang paling mematikan. Ebola menyebar melalui penularan cairan tubuh dan menempatkan petugas kesehatan yang berisiko tinggi terinfeksi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak