Lebih jauh Sofyan menjelaskan, Masjid Peneleh menjadi bagian dari perjuangan bangsa Indonesia. Masjid tersebut bahkan menjadi tempat diskusi perjuangan.
"Tempat diskusi perjuangan, terutama kaum Nahdliyyin, NU. Di sini pusat pengamanan dan pergolakan santri," terangnya.
Tokoh NU yang menjadi bagian dari Masjid Peneleh adalah KH Thohir, KH Dahlan Basyuni, kyai Zahir Ghufron dan tokoh-tokoh lain.
Sofyan mengatakan bahwa sekitar tahun 1984 Masjid Peneleh memiliki 2 lantai. Lantai 2 digunakan untuk pesantren. Uniknya, di luar masjid memiliki sebuah alat bernama Bentjet, yang merupakan sebuah alat jam matahari mirip kompas, kegunaannya untuk melihat waktu sholat.
Baca Juga:Berikut Hasil Pantauan KPPU Terkait Bahan Pokok Saat Ramadhan