SuaraJatim.id - Denyut Ramadhan selalu terasa di Sepanjang Jalan Karangmenjangan, Surabaya. Setahun sekali, sepanjang jalan ini berubah kian riuh saban sore jadi tempat buruan para pencari takjil. Tak terkecuali Ramadhan kali ini.
Sebenarnya di sepanjang jalan ini tempatnya orang jualan. Bedanya, di hari biasa jalanan ini tiap pagi ramai karena jadi pasar kaget. Namun kalau Ramadhan, keramaian berubah sore hari.
Aktivitas penjual dan para pemburu takjil dimulai pukul 15.00 WIB. Hingga mendekati waktu berbuka puasa, daerah tersebut dipenuhi orang menjajakan jajanan dan kudapan buat menu buka.
Salah satu pedagang Es Dawet Banjarnegara, Slamet (40), sudah berjualan di daerah Karangmenjangan sejak 2014 lalu. Sampai saat ini Ia masih istikomah membuka lapaknya di sana. Apalagi musimnya orang puasa sekarang, Ia mengaku akan standby di sana.
Baca Juga:Menyemai Pengajian Braille Bagi Para Tuna Netra Surabaya
"Sudah lama jualan di sini. Setiap harinya di bulan Ramadhan pasti ramai yang jualan ataupun yang beli," ujar Slamet pada SuaraJatim.id, Senin (19/4/2021).
Tak hanya penjual minuman dawet, banyak juga penjual minuman es Manado, es kopyor, es kelapa mudah, hingga es cao. Jajanan juga banyak gorengan dari tahu isi, lumpia, hingga kue tradisional seperti cucur--orang Surabaya menyebutnya kue kucur.
Kue cucur dengan berbagai warna ini sangat populer di Karangmenjangan. Salah satu penjualnya Romlah (45). Saban Ramadhan Ia seperti ketiban rejeki nomplok. Dagangannya cukup laris manis. Dalam sepekan Ia belanja bahan kue ini sampai Rp 2 juta.
"Seperti tahun sebelumnya, pasti ramai pembeli. Bahkan saya sempat belanja bahan sampai 2 juta. Itu untuk 1 Minggu," jelas Romlah dengan logat bahasa Madura.
Penikmat kue cucur, Adit (27) sudah biasa berburu takjil di sana. "Di sini lengkap, banyak pilihan jajanan, jadi satu tempat sudah terpenuhi untuk berbuka," ujar lulusan UPN Veteran Surabaya ini.
Baca Juga:Pekan Kedua Ramadhan, Harga Kelapa di Samarinda Naik
Dari pantauan SuaraJatim.id di lokasi, memang cukup banyak pembeli yang datang, bisa mencapai ratusan pembeli tiap harinya, memenuhi sepanjang jalan Karangmenjangan Surabaya.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa