SuaraJatim.id - Berdasar data Satgas Covid-19, seluruh kabupaten dan kota di wilayah Jawa Timur berstatus zona kuning atau resiko rendah penyebaran Covid-19, per 22 September 2021.
Meski demikian, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa tetap mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak larut dalam euforia, sehingga lengah terhadap protokol kesehatan (prokes).
"Justru saat ini masyarakat harus patuh protokol kesehatan, tidak kendor dan segera lakukan vaksinasi," tutur Khofifah mengutip dari TIMES Indonesia jaringan Suara.com, Sabtu (25/9/2021).
Mengenai percepatan vaksinasi, lanjut Gubernur Khofifah, terus menggalakan vaksinasi mulai dari pelajar hingga tunawisma, agar kekebalan di wilayah Jawa Timur segera tercapai.
Baca Juga:Prokes PON Papua Ingin Meniru 100 Persen Olimpiade Tokyo, Tapi...
Pemprov Jawa Timur memastikan akan terus menyisir keberadaan daerah-daerah yang presentase penerima vaksin cukup rendah, agar keseluruhan masyarakat mendapatkan vaksinasi Covid-19 sebagai bagian dari percepatan program vaksin.
Perlu diketahui, peta zonasi risiko daerah dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan. Setelah itu ditotal.
Setiap indikator diberikan skoring dan pembobotan, lalu dijumlahkan yang hasil perhitungan dikategorisasi menjadi empat zona risiko, masing-masing risiko tinggi (zona merah), risiko sedang (zona oranye), risiko rendah (zona kuning), dan tidak berisiko (zona hijau).
Indikator-indikator yang digunakan seperti indikator epidemiologi, indikator surveilans kesehatan masyarakat serta indikator pelayanan kesehatan.
Baca Juga:PON Papua Boleh Dihadiri Penonton, Kemenpora Yakin Taat Prokes
