Menurut tradisi, Maulana Malik Ibrahim pernah bermukim di Campa, Vietnam Selatan selama 13 tahun sejak tahun 1379. Ia malah menikahi putri raja, yang memberinya dua putra, yaitu Raden Rahmat (Sunan Ampel) dan Sayid Ali Murtadha alias Raden Santri. Merasa cukup menjalankan misi dakwah di negeri itu, tahun 1392 M, Maulana Malik Ibrahim hijrah ke pulau Jawa meninggalkan keluarganya.
2. Sunan Ampel ( Raden Rahmat)
Sunan Ampel lahir pada tahun 1401. Wilayah dakwahnya ada di sekitar Surabaya. Setelah sSyekh Maulana Malik Ibrahim wafat, maka Sunan Ampel diangkat sebagai sesepuh Wali songo. Ia juga memiliki pesantren Ampeldenta yang terletak di daerah Denta, Surabaya.
3. Sunan Giri ( Muhammad Ainul Yakin)
Baca Juga:Sunan Kalijaga Sebut Ayah Taqy Malik Bungkam Mantan Istri Siri Lewat UU ITE
Orang tua Sunan Giri merupakan Syaikh Maulana Ishaq bersama Dewi Sekardadu, putri Menak Sembuyu yang merupakan seorang penguasa wilayah Balambangan di ujung kerajaan Majapahit. Sunan Giri dikenal sebagai raja sekaligus guru suci. Sunan Giri berperan penting dalam pengembangan dakwah di Nusantara yang dikenal dengan strategi dakwah dengan memanfaatkan kekuasaan, perniagaan, dan pendidikan.
4. Sunan Kudus (Ja’far Shadiq)
Wilayah dakwah dari Sunan Kudus adalah di Kudus, Jawa Tengah. Strategi dakwah yang digunakan oleh Sunan Kudus untuk menyebarkan Islam adalah dengan mendekati masyarakat melalui kebutuhan mereka, Ia mengajarkan alat-alat pertukangan, kerajinan emas, membuat keris pusaka, dan lain sebagainya.
5. Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)
Di Mesir, Sunan Gunung Jati adalah anak dari Sultan Hud dan pernah menjadi pangeran untuk penerus raja Mesir menggantikan ayahnya, namun ia menolak dan lebih memilih untuk menyebarkan ajaran Islam dengan ibunya di wilayah Jawa.
Baca Juga:Makam Sunan Bonang, Penyebar Agama Islam di Jawa Melalui Pewayangan
6. Sunan Kalijaga (Raden Said)