SuaraJatim.id - Apa kepanjangan tol sebenarnya? Jalan tol sering dianggap sinonim untuk jalan bebas hambatan di Indonesia. Akan tetapi, tahukah kamu sebenarnya apa kepanjangan dari tol?
Tol merupakan singkatan dari tax on location atau pajak yang dibayarkan di tempat. Istilah ini mengacu pada kewajiban pengemudi mobil membayar sejumlah uang saat memasuki jalan bebas hambatan tersebut.
Adapun jalan tol adalah suatu jalan yang dikhususkan untuk kendaraan bersumbu dua atau lebih (mobil, bus, truk) dan bertujuan untuk mempersingkat jarak dan waktu tempuh dari satu tempat ke tempat lain. Untuk menggunakan fasilitas ini, para pengguna jalan tol harus membayar sesuai tarif yang berlaku.
Penetapan tarif didasarkan pada golongan kendaraan. Bangunan atau tempat fasilitas tol dikumpulkan disebut sebagai gerbang tol. Bangunan ini biasanya ditemukan di dekat pintu keluar, di awal atau akhir jembatan dan ketika di awal memasuki suatu jalan layang.
Baca Juga:Demi Tingkatkan Layanan Jalan Tol, Kementerian PUPR Lakukan Penilaian Berkelanjutan 2021
Di negara lain, jalan bebas hambatan yang fungsinya seperti jalan tol di Indonesia dikenal dengan freeway, highway, dan expressway. Penggunaan jalan tersebut tidak dikenakan biaya dan terdapat di beberapa negara seperti Australia, India, Jepang, Kanada, Amerika Serikat, dan lain-lain. Sedangkan di Singapura dan Malaysia juga mengoperasikan expressway, sementara Filipina dan Thailand punya highway.
Pemerintah Indonesia menerima dana pinjaman luar negeri yang diserahkan pada PT Jasa Marga sebagai penyertaan modal anggaran jalan tol Jakarta – Bogor – Ciawi (Jagorawi) pada 1973 silam. Sejarah jalan tol pertama di Indonesia ditandai oleh peresmian jalan tol Jagorawi yang dilakukan oleh Presiden Soeharto pada 9 Maret 1978.
Saat itu, pembebasan tanahnya dibiayai oleh pemerintah dan pembangunannya juga masih dilakukan oleh perusahaan negara. Jalan tol Jagorawi pertama digunakan oleh pengendara mobil yang biasanya melalui jalur Cibinong atau Parung dari Bogor ke Jakarta. Pada peresmian pertama, terdapat 8 pintu masuk tol yang bisa digunakan dan mampu menampung kapasitas hingga 50.000 kendaraan roda empat setiap hari.
Biaya melintasi jalan tol digunakan untuk keperluan merawat jalan dan juga perbaikan jalan jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Pembangunan jalan tol pertama ini sempat terhenti akibat adanya krisis moneter. Setelah itu pemerintah melakukan evaluasi terhadap proyek-proyek tertunda hingga akhirnya saat ini proyek jalan tol memasuki fase percepatan.
Baca Juga:Boom! Truk Pengantar BBM Meledak di Tol Pandaan - Malang, Lalu Lintas Macet
Pembangunan jalan tol di Indonesia terus berkembang hingga adanya otomatisasi sistem pembayaran di gerbang tol. Selain itu, penggunaan uang elektronik atau e-money diwajibkan sejak Oktober 2017.
Jalan Tol di Indonesia
Di Indonesia, terdapat sekitar 1.550 kilometer jalan tol yang dioperasikan oleh pemerintah hingga akhir 2020. Pembangunan jalan tol selama 2015 – 2019 terukur mencapai 1.298 kilometer.
Sebagian besar ruas jalan tol yang dioperasikan secara aktif di Indonesia menghubungkan akses antarprovinsi. Namun demikian, hingga penghujung 2020 terdapat 5 ruas jalan tol dengan jarak terpanjang yang beroperasi di Indonesia. Berikut ini ruas jalan tolnya.
1. Jalan Tol Terpeka
Jalan tol sepanjang 189,2 kilometer ini menghubungkan ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung. Pembangunan jalan tol ini menghabiskan dana Rp 21,95 triliun dan dibangun selama dua tahun.
2. Jalan Tol Bakter
Ruas jalan tol Bakauheni – Terbanggi Besar menjadi salah satu jalan tol terpanjang dan terhubung langsung dengan tol Terpeka. Dengan jarak 140,9 kilometer, pembangunannya menghabiskan total investasi sebesar Rp16,8 triliun.
3. Jalan Tol Permai
Tol Pekanbaru – Dumai ini dibangun sepanjang enam seksi. Total rancangan jalan tolnya mencapai 131 kilometer dengan adanya 10 tempat peristirahatan dan pelayanan.
4. Jalan Tol Cipali
Tol Cipali ini memiliki panjang 116,75 kilometer ini dan dibangun dengan investasi senilai Rp13,7 triliun. Ruas jalan tol ini dirancang untuk dapat mengurangi beban lalu lintas Pantai Utara Jawa, terutama saat arus mudik.
5. Jalan Tol Solo-Ngawi
Konstruksi jalan tol Solo – Ngawi menghabiskan investasi senilai Rp13,4 triliun dengan Viability Gap Fund (VGF) pertama dari pemerintah. Ruas jalan tol ini terdiri dari lima gerbang tol dengan total panjang 90,43 kilometer.
Kontributor : Titi Sabanada