SuaraJatim.id - Beberapa warga nampak panik saat hujan deras mengguyur kawasan sekitar Gunung Semeru semalam, Selasa (07/12/2021).
Pengungsi dan warga, kebanyakan perempuan yang semula berkerumun kocar-kacir menghambur ke posko pengungsian saat hujan mulai mereda. Sementara para pria nampak berlalu lalang berkoordinasi dengan perangkat desa setempat.
Semalam wilayah di sekitar Gunung Semeru memang diterjang hujan deras kurang lebih selama satu jam. Warga nampak tegang. Sejumlah pria juga khusyuk mendengarkan imbauan dari HT milik relawan.
Para pengungsi dan warga terus memantau perkembangan lewat alat komunikasi HT milik relawan dari petugas di posisi yang lebih atas, khususnya dari kawasan Kecamatan Pronojiwo.
Baca Juga:Kisah Pilu Erupsi Gunung Semeru! Tak Tega Tinggalkan Ibunda, Rumini Tewas Berpelukan
Saat hujan reda, jalanan utama depan balai desa sempat dilewati truk-truk besar mengangkut alat berat seperti ekskavator maupun jenis lainnya.
"Alat berat diminta turun dulu sementara, ke tempat lebih aman," kata salah seorang pengemudi atau operator alat berat saat ditanya alasannya turun.
Sementara itu, salah seorang relawan yang enggan disebut namanya mengaku usai hujan memang sempat terjadi banjir bandang di aliran sungai, namun tidak sampai menuju ke arah Desa Sumberwuluh.
"Di atas juga masih hujan deras dan volume air terus meningkat. Banjir di sungai diperkirakan tidak sampai Sumberwuluh," kata dia.
Pada Sabtu (4/12) sore terjadi peningkatan aktivitas Gunung Semeru yang mengeluarkan awan panas dan berdampak pada daerah di sekitar gunung setinggi 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) tersebut.
Baca Juga:XL dan Telkomsel Gratiskan Layanan di Daerah Terdampak Erupsi Gunung Semeru
Ratusan warga terpaksa harus mengungsi ke berbagai tempat aman untuk menghindari awan panas di gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu. ANTARA