SuaraJatim.id - Kia Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan Kiai Said Aqil Siradj (Kiai Said) sama-sama memperoleh suara terbanyak dalam penjaringan calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam Muktamar NU ke-34 di Lampung.
Berdasarkan pemungutan suara itu diketahui Khatib Aam PBNU Yahya Cholil atau Gus Yahya mendapat dukungan menjadi bakal calon sebanyak 327 suara. Sementara di posisi kedua membuntuti Ketua Umum PBNU petahan yakni Said Aqil dengan dukungan 203 suara.
Artinya, hanya dua calon kuat inilah yang bakal dipilih oleh Muktamirin nanti. Kedua calon juga sama-sama siap berkompetisi dan maju sebagai calon Ketum PBNU.
"Alhamdulillah Wasukurillah saya menyatakan bersedia menjadi calon ketum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama," kata Gus Yahya yang dimintai pertama kesediaannya maju jadi calon ketum PBNU.
Baca Juga:Gus Yahya dan Said Aqil Siap Bertarung Perebutkan Jabatan Ketum PBNU
Begitu juga dengan Siad Aqil Siradj. Calon incumbent itu sudah sejak jauh hari menyatakan siap maju dalam pemilihan Ketum PBNU nanti.
Bicara kedua calon, ternyata Gus Yahya dan Kiai Said memiliki sejumlah persamaan dan perbedaan. Persamaan itu diantaranya sama-sama mengaku dikenalkan NU oleh ayahnya. Kemudian sama-sama dipengaruhi oleh Kiai Ali Maksum Krapyak.
Keduanya juga mengaku sama-sama terinspirasi dari almarhum Kiai Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Lalu perbedaan ada pada pilihan tokoh saja. Misalnya, Kiai Said lebih memilih Khalid Bin Walid, sementara Gus Yahya memilih Ibnu Abbas.
Berikut ini link video QnA persamaan dan perbedaan Gus Yahya dan Kiai Said yang dikutip dari nuonline.com:
Baca Juga:Muktamar NU: Gus Yahya dan Said Aqil Maju Pemilihan Tahap Kedua