Korut Luncurkan 'Rudal Balistik', Proyektilnya Mendarat di Dekat Korsel

Tahun baru ini Korea Utara ( Korut ) menepati janjinya mengujicoba rudal balistiknya. Rudal itu diluncurkan sejauh 500 kilometer.

Muhammad Taufiq
Rabu, 05 Januari 2022 | 17:47 WIB
Korut Luncurkan 'Rudal Balistik', Proyektilnya Mendarat di Dekat Korsel
Uji coba rudal balistik Korea Utara [Foto: ANTARA]

SuaraJatim.id - Tahun baru ini Korea Utara ( Korut ) menepati janjinya mengujicoba rudal balistiknya. Rudal itu diluncurkan sejauh 500 kilometer.

Sebelumnya, pemimpin Korut Kim Jong Un menegaskan kalau untuk memperkuat militer Korut demi menghadapi situasi internasional yang tidak stabil maka tahun baru ini akan mengujicoba rudal tersebut.

Uji coba ini diungkap oleh Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi. Ia mengatakan Korut meluncurkan 'rudal balistik' itu dari pantai timurnya pada Rabu (05/01/2022).

Badan penjagaan pantai Jepang, yang pertama melaporkan peluncuran itu, mengatakan proyektil tersebut kemungkinan adalah rudal balistik, tapi mereka tidak menjelaskan lebih jauh.

Baca Juga:Jepang Temukan Proyektil yang Diduga Rudal Balistik Korut

Menurut kesaksian otoritas di Jepang, proyektil itu mendarat di luar zona ekonomi eksklusif Jepang, kata Kishi.

"Sejak tahun lalu, Korea Utara telah berkali-kali meluncurkan rudal, yang sangat disayangkan," kata Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida kepada awak media.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan Korut menembakkan sebuah proyektil tak dikenal di pantai timurnya. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut.

Padahal, resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melarang semua uji rudal balistik oleh Korut dan telah mengenakan sanksi atas program tersebut.

Dalam ringkasan pidato Kim menjelang Tahun Baru yang dirilis media negara, pemimpin Korut itu tidak secara spesifik menyebut rudal atau senjata nuklir. Namun, dia mengatakan pertahanan nasional harus diperkuat.

Baca Juga:Temukan Proyektil, Jepang Tuding Korut Luncurkan Rudal Balistik

Korut mendapatkan sanksi internasional atas program senjata nuklirnya. Namun sejak awal pandemi COVID-19, negara itu semakin terisolasi dengan penutupan perbatasan yang mengganggu jalur perdagangan dan menghentikan kegiatan diplomatik secara langsung.

Negara itu juga terjebak pada moratorium yang diterapkan sendiri tentang rudal balistik antarbenua (ICBM) atau persenjataan nuklir.

Uji terakhir ICBM atau bom nuklir Korut dilakukan pada 2017, sebelum Kim meluncurkan upaya diplomatik dengan Amerika Serikat dan Korsel --yang kemudian macet.

Namun, Korut terus menguji rudal-rudal balistik jarak dekatnya yang baru, termasuk yang diluncurkan dari kapal selam pada Oktober.

Pidato Kim terakhir tidak menyebut upaya Korsel untuk meneruskan negosiasi yang macet atau tawaran AS untuk melakukan pembicaraan tanpa syarat.

Situasi itu menimbulkan keraguan bagi Presiden Korsel Moon Jae-in untuk mendorong terobosan diplomatik sebelum masa kepemimpinannya berakhir pada Mei.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini