Bukan Cuma Penendang Sesajen, Pengunggah Video di Medsos Pun Diburu Polisi Jatim

Pria yang membuang dan menendang sesajen di kawasan Gunung Semeru Lumajang Jawa Timur ( Jatim ) sampai saat ini belum tertangkap.

Muhammad Taufiq
Kamis, 13 Januari 2022 | 15:25 WIB
Bukan Cuma Penendang Sesajen, Pengunggah Video di Medsos Pun Diburu Polisi Jatim
Pria buang dan tendang sesajen di Gunung Semeru [Foto: Instagram]

SuaraJatim.id - Pria yang membuang dan menendang sesajen di kawasan Gunung Semeru Lumajang Jawa Timur ( Jatim ) sampai saat ini belum tertangkap.

Polisi masih memburu pelaku, pria yang dalam video mengenakan rompi hitam dan sarung abu-abu tersebut. Meskipun belum tertangkap, polisi mengaku masih terus memburunya.

Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko. Ia mengimbau sebagai warga negara yang baik sebaiknya pria tersebut datang ke Polres Lumajang atau Polda Jatim untuk memberikan keterangan.

"Sampai saat ini masih tahap penyelidikan karena harus menunggu yang bersangkutan diperiksa dulu," ujar Gatot, seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Kamis (13/1/2022).

Baca Juga:Sudjiwo Tejo: Percaya Sesajen Belum Tentu Percaya Ada Kekuatan Selain Tuhan

Selain itu, bukan hanya si penendang, namun pengunggah video tersebut di media sosial juga terus dicari polisi. Gatot menjelaskan kalau polisi terus memonitoring media sosial yang menaikkan (videonya) itu.

"Nanti kalau sudah ketemu kita baru tahu apakah dia warga situ atau bukan," katanya menambahkan.

Mengenai hukuman yang bisa menjerat pelaku, Gatot juga tak bisa memastikan karena jajaran tengah mendalami kasus tersebut.

"Kami lihat dahulu nanti. Kan masih penyelidikan," ujarnya menegaskan.

Ditambahkan Gatot, pihaknya telah membentuk tim untuk menemukan identitas pria dalam video tersebut. Berdasar informasi yang diperoleh, Gatot mengemukakan bahwa pembuang dan penendang sesajen merupakan seorang relawan bencana.

Baca Juga:Giring ke Gunungkidul Soroti Proyek Formula E, Penendang Sesajen Mahasiswa Jogja

Akan tetapi, kata dia, informasi itu masih dia nilai belum valid. Gatot pun meminta masyarakat tidak merusak kedamaian di wilayah manapun dengan isu SARA (Suku, Agama, Ras dan Adat).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini