Di Tulungagung, Varian Delta Masih Mendominasi Ketikambang Varian Omicron

Meskipun saat ini dunia memperingatkan ancaman varian baru Omicron, namun di Kabupaten Tulungagung justru untuk kasus Covid-19 didominasi varian Delta.

Muhammad Taufiq
Selasa, 01 Februari 2022 | 12:05 WIB
Di Tulungagung, Varian Delta Masih Mendominasi Ketikambang Varian Omicron
Ilustrasi virus varian delta [Foto: Antara]

SuaraJatim.id - Meskipun saat ini dunia memperingatkan ancaman varian baru Omicron, namun di Kabupaten Tulungagung justru untuk kasus Covid-19 didominasi varian Delta.

Bahkan peningkatannya kasus positif Covid pun demikian, varian Delta (B.1.617.2) lebih mendominasi ketimbang Omicron (B.1.1.529) dalam kurun waktu beberapa hari terakhir.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung yang juga Juru Bicara Satgas COVID-19 Tulungagung Kasil Rokhmat.

"Saat ini kasus aktif COVID-19 di Tulungagung sebanyak 36 kasus yang didominasi varian Delta," katanya seperti dikutip dari ANTARA, Selasa (01/02/2022).

Baca Juga:Epidemiologi Unair Minta Warga Tak Remehkan Varian Omicron, 6 Kasus Positif Terdeteksi di Surabaya

Kasus terbanyak saat ini ditemukan di dua klaster besar, yakni klaster SMAN 1 Boyolangu dan pondok pesantren.

Dari 36 kasus baru itu, enam sampel dicurigai sebagai varian Omicron dan telah dikirim ke laboratorium di Surabaya. Hasilnya baru diketahui dalam sepekan ke depan.

Kasil menyebut tingkat kefatalan (kematian) dan "hospitality" (perawatan) gejala Omicron cukup rendah dibandingkan dengan Delta.

Namun, pihaknya tetap waspada, lantaran tingkat penularan varian Omicron lebih cepat dibandingkan dengan Delta.

"Kami lebih takut lonjakan ini (varian, red.) Delta dibanding Omicron," kata dia.

Baca Juga:Hits Health: Varian Omicron Tetap Bisa Sebabkan Kematian, Ringgo Agus Rahman Sukses Turunkan Berat Badan

Ia melanjutkan vaksinasi yang dilakukan tak serta merta menghalangi seseorang tertular COVID-19. Vaksinasi membuat tubuh lebih siap saat diserang oleh virus.

Meski demikian, kekuatan tubuh melawan virus juga berdasarkan kondisi tubuh seseorang. Walaupun bergejala ringan, varian Omicron bisa mematikan jika tubuh dalam keadaan tidak fit.

"Kalau penyakit masuk tapi kondisi fit aman, kalau penyakit masuk tapi kondisi tidak fit, kefatalan bisa tinggi," katanya menambahkan.

Dia berpesan kepada masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan, untuk memproteksi diri dari penularan COVID-19. ANTARA

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini