Kematian Bocah Maroko Jatuh ke Sumur Undang Simpati Dunia, Vatikan, Presiden Prancis, Liverpool sampai MU Ikut Berduka

Dunia seolah berduka atas kematian seorang bocah lima tahun di Maroko bernama Rayan Awram. Bocah ini tewas setelah jatuh ke dalam sumur.

Muhammad Taufiq
Senin, 07 Februari 2022 | 11:20 WIB
Kematian Bocah Maroko Jatuh ke Sumur Undang Simpati Dunia, Vatikan, Presiden Prancis, Liverpool sampai MU Ikut Berduka
Tim penyelamat membawa Rayan Awram, bocah laki-laki berusia 5 tahun, yang terjebak di dalam sebuah sumur selama lima hari, ke sebuah ambulans dalam operasi penyelamatan di dekat Chefchaouen, Maroko utara, 5 Februari 2022. ANTARA/Reuters/Thami Nouas/as

SuaraJatim.id - Dunia seolah berduka atas kematian seorang bocah lima tahun di Maroko bernama Rayan Awram. Bocah ini tewas setelah jatuh ke dalam sumur.

Butuh berhari-hari untuk mengevakuasi bocah ini. Ia jatuh pada Selasa, 1 Februari 2022 dan baru bisa dievakuasi pada Sabtu, 5 Februari 2022.

Awalnya orang-orang mengira kalau Rayan masih hidup. Ternyata saat tubuhnya berhasil diangkat ternyata kondisinya sudah meninggal dunia.

Kasus Rayan ini mengundang simpati Vatikan, Presiden Prancis Emmanuel Macron sampai klub-klub besar Eropa, mulai dari Manchester United, Liverpool, Barcelona sampai Sevilla.

Baca Juga:Kisah Bocah Maroko Jatuh Ke Sumur Sedalam 32 Meter Yang Memantik Simpati Dunia

Klub-klub besar itu menyampaikan belasungkawa mereka lewat akun berbahasa arabnya. Kisah upaya penyelamatan berhari-hari yang berakhir dengan kegagalan itu membawa kesedihan bagi rakyat Maroko dan banyak orang.

Rayan jatuh ke dalam sumur di Desa Ighran dekat Kota Chefchaouen. Tim penyelamat menggali lubang di dekat sumur dan membuat terowongan untuk menjangkau bocah tersebut.

Banyak petugas penyelamat dan ratusan orang yang berkumpul di sekitar sumur dan berharap kabar baik. Mereka tak bisa menahan kesedihan saat tahu bahwa Rayan telah meninggal.

"Saya mendengar orang-orang bersorak kegirangan setelah anak itu ditemukan, berpikir dia masih hidup. Tapi kemudian kami tahu tidak demikian. Saya tak pernah sesedih ini," kata seorang warga bernama Noureddine kepada Reuters.

Orang tua Rayan berbicara dengan Stasiun TV Pemerintah Al Oula setelah tubuh putra mereka ditemukan.

Baca Juga:5 Hits Bola: Ada Pratama Arhan, Berikut 5 Pemain Termahal Timnas Indonesia U-23

"Ini adalah kehendak Tuhan. Saya berterima kasih kepada semua atas bantuannya," kata ibu Rayan, Ouassima Kharchich, dengan suara yang terdengar lirih.

"Terima kasih banyak pada orang-orang dan Pemerintah… yang membantu kami," kata ayah korban, Khalid Awram.

Raja Maroko Mohammed menyampaikan belasungkawa kepada orangtua Rayan lewat panggilan telepon pada Sabtu malam, pihak Istana mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Belum jelas kapan pemakaman akan dilakukan, namun para pelayat berdatangan ke desa itu pada Minggu untuk mengucapkan duka cita kepada pihak keluarga.

"Kami rasa orang-orang bersedih, kita semua bersedih. Kita tak punya pilihan lain. Ayahnya, ibunya, nenek-neneknya dan paman-pamannya," kata seorang paman bocah itu, Mohammed Kharshish.

"Semoga Tuhan memberi kita kesabaran," ujarnya lagi.

Paus Fransiskus memuji orang-orang Maroko yang datang bersama-sama untuk ikut menolong anak itu.

"Orang-orang berdiri bersama, sebagai satu kesatuan, untuk menolong Rayan, mereka bekerja sama untuk menolong seorang anak," kata Fransiskus dalam pemberkatan mingguan di Lapangan Santo Petrus.

"(Para penyelamat itu) berusaha melakukan yang terbaik, sayangnya mereka tak berhasil," kata dia.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengaku ikut merasakan kepedihan yang dialami keluarga Rayan dan rakyat Maroko.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini