SuaraJatim.id - Sebanyak 20 orang terkonfirmasi positif Covid-19 klaster SMPN 6 Ponorogo berdasarkan hasil rapid test antigen terhadap 38 orang. Jumlah tersebut mayoritas dari siswa, guru dan orangtua siswa.
“Ada 20 orang yang positif dari klaster SMPN 6 Ponorogo. Tetapi rata-rata mereka tidak bergejala,” kata Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo Agus, mengutip dari Beritajatim.com jejaring Suara.com, Selasa (8/2/2022).
Ia melanjutkan, seluruh pasien menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah lantaran tidak menunjukkan gejala klinis.
"Isoter Jalan Trunojoyo saat ini difokuskan untuk isolasi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang dari luar negeri,” katanya.
Baca Juga:Orang Positif Covid-19 di Klaster SMPN 6 Ponorogo Bertambah Jadi 20 Orang, PTM Ditunda 2 Pekan
Akibat kemunculan kasus Virus Corona itu, SMPN 6 Ponorogo kembali pembelajaran daring selama 14 hari.
Agus mengaku sudah menugaskan Plt. Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) untuk memberitahu kepala sekolah terkait pembelajaran daring tersebut.
“Pembelajarannya 100 persen daring hingga 14 hari ke depan, dimulai pada hari Senin (6/2) kemarin,” sambung dia.
Diberitakan sebelumnya, Covid-19 mulai marak lagi di bumi reyog. Terkini kabar yang beredar di masyarakat, yang terpapar Covid-19 adalah para pelajar. Isunya, yang terpapar adalah beberapa siswa di SMPN 6 Ponorogo.
Kepala SMPN 6 Ponorogo, Kusnin membenarkan kabar tersebut, bahwa memang ada beberapa siswanya kini menjalani isolasi karena terpapar virus corona. Atas kejadian tersebut, pihak sekolah langsung mengambil langkah pencegahan yang cepat. Yakni dengan menjalankan kembali pelajaran dalam jaringan (daring).
Baca Juga:Pulang dari Brunei, 7 PMI Asal Ponorogo Jalani Karantina
“Tahu ada siswa yang positif Covid-19, kita lakukan pelajaran daring tiga hari ini. Mulai hari Kamis, Jumat dan Sabtu,” kata Kusnin.
Pihak sekolah, kata Kusnin juga memberi motivasi kepada siswanya yang saat ini terkonfirmasi dan sedang menjalani isolasi. Kusnin menyarankan untuk malan teratur, cukup olahraga dan tidak lupa untuk minum vitamin untuk meningkatkan imun.
“Kita lakukan video call kepada mereka, kesehatannya sudah mulai membaik kok,” katanya.
Sedangkan di lingkungan sekolah, Kusnin menyebutkan bahwa pihaknya melakukan sterilisasi di setiap ruang-ruang kelas. Dengan penyemprotan disinfektan. Nantinya, jika sudah pembelajaran tatap muka (PTM) juga bakal disemprot, kemudian ditutup 15 menit baru bisa digunakan untuk pembelajaran.
“Selama ini prokes kita terapkan ketat di sekolah, mulai dari pengecekan suhu sampai jaga jarak dalam pembelajaran,” pungkasnya.