Tragedi Berdarah di Wates Kediri, Kisah Pilu Kasianto Berusaha Menyelamatkan Sang Istri dari Aksi Brutal Sepupu

Kasianto menderita luka akibat sabetan senjata tajam di kepala bagian kanan. Pelakunya adalah Riyanto (35) yang masih sepupunya.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Selasa, 08 Maret 2022 | 13:38 WIB
Tragedi Berdarah di Wates Kediri, Kisah Pilu Kasianto Berusaha Menyelamatkan Sang Istri dari Aksi Brutal Sepupu
Korban pembacokan di Wates Kabupaten Kediri, Kasianto saat menjalani perawatan. [Beritajatim.com]

SuaraJatim.id - Sorot mata Kasianto (50) tampak kosong saat terbaring di ranjang Rumah Sakit Surya Melati, Desa Ngletih, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri. Ia merupakan satu dari empat korban tragedi berdarah di Wates yang menjalani perawatan di RS setempat.

Kasianto menderita luka akibat sabetan senjata tajam di kepala bagian kanan. Pelakunya adalah Riyanto (35) yang masih sepupunya.

“Yang saya rasakan masih pusing,” kata Kasianto di RS Surya Melati mengutip dari Beritajatim.com, pada Selasa (8/3/2022).

Luka tersebut seolah tak sebanding dengan kesedihan Kasianto yang menyaksikan langsung sang istri, Mujayanah tewas akibat serangan keji di rumahnya tersebut.

Baca Juga:Korban Pembacokan Pilih Pulang dari Rumah Sakit karena Takut Biaya, Bupati Kediri Turun Tangan

Kasianto menuturkan, aksi brutal Riyantp berlangsung sengat cepat. Kronologisnya, Ia sedang duduk di teras rumah sekitar pukul 12.30 WIB. Sedangkan sang istri berada di dalam rumah. Tiba-tiba Riyanto datang langsung menyerang.

“Saya menolong istri. Tetapi, saya malah dibacok,” kenang Kasianto.

Sabetan sabit Riyanto bersarang di kepala bagian kanan korban. Namun, sebelum itu, sajam yang sudah berlumuran darah itu berkali-kali mengenai tubuh istrinya Mujayanah hingga perempuan paruh baya itu tumbang.

“Istri saya meninggal,” kata Kasianto bersedih.

Setelah menerima satu kali sabetan itu, Kasianto berlari menyelamatkan diri. Ia pun tidak sempat menolong istrinya yang telah tersungkur bersimbah darah.

Baca Juga:Pelaku Penyerangan 10 Warga Desa Pojok Kediri Pilih Diam saat Interogasi, Kondisi Kejiwaannya Terganggu?

Kasianto mengaku, tidak pernah memiliki pertikaian dengan pelaku. Hubungan kekerabatan diantara mereka terjalin baik. Begitu juga dengan kedua orang tua pelaku Siswo dan Tuminah.

“Saya tidak tahu persoalannya apa. Tiba-tiba dibacok,” ucap Kasianto.

Di mata Kasianto, pelaku dikenal baik. Pria kuli bangunan itu tekun dalam beribadah. Namun, sejak lusa kemarin, perilaku Riyanto berubah. Usai mengikuti sebuah majelis pengajian, pelaku terlihat bingung dan murung di rumahnya.

Kondisi kesehatan Kasianto kini mulai membaik. Namun begitu, Pemerintah Kabupaten Kediri bermaksud merujuk para korban ke Rumah Sakit SLG Kabupaten Kediri, agar mendapatkan perawatan intensif. Saat ini, ada lima orang korban luka akibat tragedi pembacokan membabi buta yang dilakukan oleh Riyanto yang menjalani perawatan di rumah sakit.

Mereka, Kasianto, ayah dan ibu pelaku (Siswo dan Tuminah), adik kandung pelaku Riyanti dan Kristiono. Sedangkan dua korban luka lainnya, Komariatin dan Liana diizinkan pulang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini