SuaraJatim.id - Banjir menerjang sejumlah daerah di Jawa Timur akibat hujan deras mengguyur kemarin. Salah satunya di Jember Jawa Timur.
Sebanyak 37 kepala keluarga (KK) dikabarkan terisolasi akibat jembatan penghubung yang menghubungkan Desa Manggisan dengan Desa Darungan terputus.
Jembatan penghubung itu putus setelah diterjang banjir luapan sungai pada Selasa (08/03/2022) sore hingga malam. Kemarin hujan deras disertai angin kencang memang melanda kawasan setempat.
Hal ini seperti disampaikan Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo. Jembatan putus akibat terbawa derasnya arus sungai.
Baca Juga:Alasan Polisi Masih Belum Menahan Kades Bangsalsari Jember Tersangka Peredaran Pupuk Ilegal
"Terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang di beberapa wilayah di Jember dan air Sungai Sumber bulus DAS Tanggul mengalami kenaikan yang mengakibatkan jembatan terbawa arus," katanya seperti dikutip dari Antara, Rabu (09/03/2022).
Menurut dia ada dua lokasi yang terdampak banjir luapan sungai yakni Desa Darungan di Kecamatan Tanggul yang menyebabkan jembatan tidak dapat dilewati karena terhalang air yang meluap karena tingginya curah hujan tidak mampu menampung debit air yang cukup besar, namun tidak sampai merendam permukiman karena kawasan di sana adalah perkebunan.
"Lokasi yang kedua yakni di Dusun Meger Sari Gondang, Desa Manggisan, Kecamatan Tanggul yang menyebabkan jembatan penghubung Desa Manggisan dan Desa Darungan terputus, di sana terdapat 37 KK," tuturnya.
Ia mengatakan petugas mengalami kendala untuk menuju ke lokasi terdampak banjir luapan yakni akses ke lokasi sudah terkendala jalan berbatu dan kurangnya penerangan jalan pada Selasa (8/3) malam.
"Petugas tidak bisa melakukan assesment ke Dusun Mager Sari Gondang di Desa Manggisan karena kondisi masih hujan dan akses jalan yang tidak dapat dilalui kendaraan," katanya.
Baca Juga:Jakarta Diterpa Angin Kencang, Delapan Pohon Tumbang Hingga Rusak Rumah Warga
Heru mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap cuaca ekstrem dan warga yang berada di bantaran sungai untuk lebih meningkatkan kesiagaannya ketika hujan turun dengan intensitas sedang hingga lebat.
Sementara Camat Tanggul Fariqul Mashudi mengatakan debit air sungai yang cukup deras menyebabkan jembatan kayu berukuran lebar 2 meter dan panjang 6 meter yang berada di kawasan Perkebunan New Zealand hanyut diterjang banjir.
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun ada 37 KK yang juga pekerja kebun terdampak akibat putusnya jembatan kayu tersebut, sehingga mereka harus memutar jauh ke desa satunya," katanya.
Menurut dia akses menuju ke lokasi terputusnya jembatan tidak permanen itu sangat sulit, sehingga pihaknya berkoordinasi dengan pihak perkebunan untuk segera membangun jembatan darurat sebagai akses warga Desa Darungan menuju ke Desa Manggisan atau sebaliknya.