SuaraJatim.id - Sebanyak 800 warga Korea Utara, khususnya di Provinsi Hwanghae Selatan. Otoritas setempat mengerahkan tim medis dan epidemiolog untuk penanganan wabah berjuluk 'epidemi enteron akut' tersebut.
"Otoritas Korea Utara telah mengirimkan tim medis dan penyelidik epidemiologis ke sebuah provinsi yang sedang berjuang menangani wabah saluran pencernaan," demikian media negara melaporkan, pada Minggu (19/6/2022).
Para pejabat di Korea Selatan mengatakan mengatakan bahwa penyakit yang sedang dihadapi Korut itu kemungkinan berupa kolera atau tifus.
Sedikitnya 800 keluarga yang menderita penyakit itu, sejauh ini telah mendapatkan bantuan di Provinsi Hwanghae Selatan.
Baca Juga:Korea Utara Laporkan Penyakit Perut Misterius di Tengah Wabah Covid-19
Wabah baru tersebut, yang pertama kali dilaporkan pada Kamis (16/6), makin membebani Korut pada saat negara yang terkucil itu sedang bergulat menangani keterbatasan pangan serta gelombang infeksi COVID-19.
Pada Minggu, kantor berita negara KCNA melaporkan detil upaya pencegahan.
Upaya yang disebutkan termasuk karantina, "pemeriksaan intensif bagi semua warga", perawatan khusus, serta pemantauan pada kalangan orang rentan, seperti anak-anak dan lansia.
"Tim Diagnosis Cepat dan Perawatan" Nasional sedang berkoordinasi dengan para pejabat kesehatan setempat, dan langkah-langkah sedang dilakukan untuk memastikan bahwa kegiatan di daerah pertanian utama tidak terganggu, kata KCNA.
Disinfeksi sedang dilaksanakan, termasuk membersihkan limbah dan jenis sampah lainnya, untuk memastikan agar air bersih tetap aman, menurut laporan itu. (Antara)
Baca Juga:Belum Selesai Dihajar Gelombang Covid-19, Korea Utara Harus Berhadapan dengan Wabah Misterius Ini