SuaraJatim.id - Presiden Prancis Emmanuel Macron tidak ingin Rusia memenangi perang di Ukraina. Dukungan penuh akan terus diberikan untuk Ukraina.
"Saya sangat berharap akhir (konflik) dapat dicapai pada akhir tahun, dengan kepastian dan keinginan, bahwa Rusia tidak bisa dan tidak boleh menang," kata Macron saat berbicara pada akhir KTT G7, Selasa (28/6/2022).
Presiden Macron menyatakan, kekuatan Barat akan mendukung Kiev selama diperlukan.
Macron mengatakan bahwa jelas satu-satunya tujuan Rusia saat ini adalah mencoba memaksa Ukraina menyerah.
Baca Juga:Jokowi Transit di Polandia Sebelum Sambangi Ukraina Menggunakan Kereta Api
Ia juga menyinggung tentang serangan rudal Rusia ke sebuah pusat perbelanjaan di Ukraina yang menewaskan sedikitnya 18 orang.
Tindakan semacam itu, menurutnya, kian menunjukkan bahwa sanksi lebih lanjut diperlukan dan bahwa G7 akan terus mengintensifkan dukungan militer bagi Ukraina untuk mempertahankan diri.
Presiden Prancis itu menegaskan bahwa mereka yang telah melakukan kejahatan perang harus dimintai pertanggungjawaban.
"Dukungan kami untuk Ukraina dan sanksi kami terhadap Rusia akan berlanjut selama diperlukan dan dengan intensitas yang diperlukan dalam beberapa hari dan minggu mendatang," ujar dia.
Macron, yang pernah dikritik karena sikapnya terhadap Rusia, tampaknya bertekad untuk sepenuhnya menyelaraskan dirinya dengan para pemimpin G7 lainnya.
Baca Juga:Mal di Ukraina Dihantam Rudal Rusia, 13 Orang Tewas dan 50 Luka-Luka
Dia mengatakan bahwa pada KTT NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) yang akan berlangsung di Madrid pada Rabu (29/6), aliansi pertahanan tersebut harus mengirim pesan "kekuatan dan persatuan". (Antara)