Wabah Flu Burung di Amerika Serikat, Tercatat 40 Juta Unggas Mati

virus flu burung yang menyerang adalah (HAPAI) A(H5). Selain unggas ternak, virus ini juga menyerang unggas liar yang berada di AS.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Minggu, 14 Agustus 2022 | 18:02 WIB
Wabah Flu Burung di Amerika Serikat, Tercatat 40 Juta Unggas Mati
Ilustrasi flu burung -- Pekerja membawa bangkai burung bangau abu-abu yang mati akibat wabah flu burung di Lembah Hula, Israel, pada (26/12/2021). [JALAA MAREY / AFP]

SuaraJatim.id - Wabah flu burung melanda Amerika Serikat. Total lebih dari 40 juta unggas mati karena terjangkit virus tersebut.

Dilansir dari laman resmi CDC, virus flu burung yang menyerang adalah (HAPAI) A(H5). Selain unggas ternak, virus ini juga menyerang unggas liar yang berada di AS.

Virus sejenis ini terakhir ditemukan di negara Paman Sam ini pada tahun 2016.

Setidaknya 39 negara bagian di AS mendapati serangan flu burung. Negara bagian Utah merupakan daerah dengan dampak paling besar.

Baca Juga:Pertama Kalinya, China Temukan Kasus Flu Burung Jenis H3N8 pada Manusia

Terdapat sekitar 12.700 kasus laporan baik dari peternakan unggas maupun hewan liar yang mati di sekitar negara bagian tersebut.

Flu burung yang menyerang AS dilaporkan pertama kali pada tanggal 21 July di Seminole, Florida. Kemudian disusul dengan ribuan kasus lainnya di berapa negara bagian lain hingga terakhir di Northampton Pennsylvania pada 11 Agustus kemarin.

Pandemi flu burung yang menyerang berbagai daerah di AS ini sontak membuat harga pasokan dari unggas baik daging dan telur naik. Bahkan sejak akhir Juli kemarin hingga kini harga telur telah merambah naik hingga 46% djika dibandingkan dengan harga tahun lalu.

Wild Care Rehabilitation San Francisco bahkan membatasi pengunjung untuk mengurangi kontaminasi dengan satwa yang mereka tangani.

"Penyebarannya melalui tetesan pernafasan, melalui kotoran, dan permukaan yang terkontaminasi," ungkap salah satu dokter hewan di fasilitas tersebut seperti dilansir dari CBS.

Baca Juga:Narapidana di AS Menjadi Orang Pertama yang Terinfeksi Virus Flu Burung H5N1

Tak hanya membuat harga daging ayam dan telur naik, wabah flu burung di AS ini juga menyebabkan berkurangnya pasokan produk dari unggas ini. Di beberapa daerah yang belum tertular virus ini peternak setempat mulai melakukan isolasi bagi unggas mereka menghindari kejadian buruk yang tak diinginkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini