Jejak Kontroversi RSS dalam Konflik Sektarian Hindu-Islam di India

Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), organisasi kelompok nasionalis sayap kanan Hindu yang disebut "anti-Islam" diundang dalam acara dialog keagamaan R20 di Bali oleh PBNU.

Muhammad Taufiq
Kamis, 29 September 2022 | 17:17 WIB
Jejak Kontroversi RSS dalam Konflik Sektarian Hindu-Islam di India
Polisi di India pukuli dan tembak pendemo (Instagram/kabanegri)

Ini respons mereka terhadap acara akbar Jemaah Tabligh di New Delhi yang dihadiri ribuan orang akhir Maret silam. Saat itu pemerintah India belum memberlakukan karantina, meski sedang aktif menyerukan pembatasan sosial buat meredam wabah.

Tagar itu dipenuhi meme dan gambar bernada anti-muslim atau retorika yang menempatkan minoritas muslim sebagai musuh India.

Meskipun begitu BJP mengatakan kalau partainya tidak mendukung gerakan apapun yang menghina atau merendahkan agama atau tokoh agama manapun. BJP juga menuduh lawan politiknya sengaja membenturkan BJP dengan umat Islam.

Lalu terkait isu RSS yang disebut anti muslim, Narenda Modi menjawab kalau BJP tidak mendukung diskriminasi agama. Begitu juga dengan Ketua Umum Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), Mohan Baghwat. Ia menjamin minoritas muslim India tidak akan mengalami diskriminasi atas dasar agama.

Baca Juga:3 Alasan PBNU Undang RSS, Kelompok Sayap Kanan Hindu India yang Dituding "Anti-Muslim" ke Forum G20 Bali

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak