SuaraJatim.id - Tepat di Hari Santri Nasional 2022, Sabtu (22/10/2022), pembangunan masjid megah dengan arsitektur Uzbekistan di Jombang, Jawa Timur dimulai dengan peletakan batu pertama.
Masjid ini berlokasi di lingkungan Pesantren Majmaal Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah, Desa Losari, Kecamatan Ploso. Meski baru dibangun, tetapi masjid raya tersebut sudah diberi nama, yakni Fatchan Mubiina.
Peletakan batu pertama pembangunan masjid ini dipimpin langsung Kiai Muhammad Muchtar Mu’thi, pimpinan pesantren yang berada di wilayah utara Sungai Brantas Kabupaten Jombang.
Ketua DPP Orshid (Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Shiddiqiyyah) Joko Herwanto mengatakan, masjid tersebut berdiri di lahan seluas 6.850 m2. Sesuai dengan rencana, Masjid Fatchan Mubiina berbentuk persegi delapan. Arsitekturnya bergaya Uzbekistan. Sedangkan anggarannya disiapkan Rp 10 miliar.
Baca Juga:Peringati Hari Santri Nasional, Arief Ajak Santri Jaga Persatuan Bangsa
“Alhamdulillah, hari ini kami melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Raya Fatchan Mubiina. Ini adalah hari yang bersejarah. Karena peletakan batu pertama tersebut tepat pada peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober 2022. Masjid ini sangat indah, bergaya arsitektur Uzbekistan,” kata Joko, dilansir BeritaJatim.com--jaringan SuaraJatim.id.
Joko merinci, Masjid Fatchan Mubiina berbentuk hexagonal atau persegi delapan. Dipilihnya gaya Uzbekistan bukan tanpa alasan. Itu karena permintaan dari Mursyid Tarekat Shiddiqiyyah, Kiai Muchtar Mu’thi. “Silsilah beliau sampai ke Uzbekistan. Karena itu pula desain masjid ini bergaya sana (Uzbekistan),” lanjutnya.
Menurut Joko, pembangunan masjid raya ini atas petunjuk dan arahan Sang Musyid. Kiai Muchtar menginginkan di bulan ini pelaksanaan pembangunan harus dikerjakan. Pasalnya, bulan ini adalah bulan yang baik, bersamaan dengan bulan kelahiran Nabi Muhammad, serta bertepatan dengan Hari Santri Nasional 2022.
Salah satu panitia pembangunan, Khoirul Mudzakkir menambahkan, Masjid Fatchan Mubiina akan dibangun dengan model tingkat. Lantai bawah digunakan untuk taman Alquran, sedangkan lantai atas dipakai jamaah. Selain ada tangga, untuk menghubungkan lantai bawah dengan lantai atas akan dipasang lift.
Peletakan batu pertama pembangunan Masjid Fatchan Mubiina berlangsung meriah. Sekitar 1000 orang menghadiri acara tersebut. Selain para jamaah, puluhan anak yatim juga hadir untuk menerima santunan. Tentu saja, hal itu membuat Kepala Desa (Kades) Losari Kecamatan Ploso, Sutrisno, memberikan apresiasi khusus.
Baca Juga:Santri Diminta Terus Manfaatkan Ini untuk Berdakwah
Sutrisno berharap masjid tersebut menjadi ikon Desa Losari, ikon Kecamatan Ploso, bahkan menjadi ikon Kabupaten Jombang. “Kami selaku Kepala Desa Losari ikut bangga dengan pembangunan masjid raya ini. Semoga ini bisa menjadi ikon Desa Losari, ikon Kecamatan Ploso, mungkin juga ikon Kabupaten Jombang,” katanya usai acara.
Di tempat yang sama, Kiai Muchtar menjelaskan secara panjang lebar tentang masjid yang dibangun di Pesantren Majmaal Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman. Menurut Kiai Muchtar, Fatchan Mubiina berarti kemenangan yang nyata. Hal itu diharapkan menandai kebangkitan Bangsa Indonesia menuju yang lebih baik dari segala bidang.
Fathan Mubina juga sebagai pengingat kemenangan Bangsa Indonesia dalam menghancurkan penjajah Portugis. Sehingga Sunda Kelapa berhasil direbut. “Semua itu semata-mata karena pertolongan Allah. Atas kemenangan itulah kemudian nama Sunda Kelapa diubah menjadi Jakarta,” ungkap Kiai Muchtar.
“Jaya itu diambilkan dari kata ayat fathan, karta diambilkan dari ayat mubiina. Fathan Mubiina,” ujar Kiai Muchtar sembari mengatakan bahwa masjid tersebut juga menjadi satu penanda kebangkitan tasawwuf Indonesia Rahmatan Lil’alamin, yakni kebangkitan Indonesia yang menjadi kebangkitan tasawwuf dunia.