SuaraJatim.id - Bom bunuh diri kembali terjadi negeri ini. Kali ini sasarannya Polsek Astana Anyar Kota Bandung Jawa Barat, Rabu (07/12/2022). Sebanyak 10 orang menjadi korban, 8 orang anggota polisi, 1 warga sipil, dan 1 pelaku.
Pasca peristiwa bom bunuh diri di Kota Bandung ini, kini pengamanan sejumlah kantor polisi diperketat. Salah satunya di Kota Surabaya Jawa Timur ( Jatim ). Apalagi, peristiwa serupa sempat terjadi di Kota Surabaya pada Senin 14 Mei 2018.
Dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, setiap orang yang hendak masuk ke Polrestabes Surabaya diperiksa barang bawaannya dan harus meninggalkan identitas diri.
Kasi Humas Polrestabes Surabaya, Kompol M Fakih mengatakan jika selama ini, pengamanan di Polrestabes Surabaya sudah sesuai dengan Standar Operasional Pelaksanaan (SOP).
"Setiap masyarakat yang masuk, kita lakukan SOP yang ada, seperti one gate system lalu meminta identitas," ujar Fakih, Rabu (7/12/2022).
Namun, pasca tragedi bom bunuh diri di Mapolsek Astana Bandung kini penjagaan di Mapolrestabes Surabaya mulai diketatkan. Pengunjung yang masuk akan diperiksa satu persatu.
"Barang-barang bawaan yang dibawa kita periksa satu persatu, pada dasarnya kita memperkuat penjagaan. Kita waspada," urai dia.
Fakih menambahkan, jika selain di Mapolrestabes Surabaya, pihaknya juga memperketat menginstruksikan penjagaan di Polsek jajaran.
"Kami menginstruksikan ke Polsek Jajaran untuk meningkatkan kewaspadaan, tadi perintah dari pimpinan, kita sudah koordinasi dengan Polsek jajaran untuk tetap waspada," katanya menambahkan.
Baca Juga:Kutuk Keras Insiden di Polsek Astana Anyar, PBNU: Bom Bunuh Diri Adalah Hal Sia-sia
Perlu diketahui, Polrestabes Surabaya juga pernah menjadi sasaran bom bunuh diri pada 2018 silam. Dalam kejadian tersebut terdapat petugas kepolisian menjadi korban.
Sebelumnya, bom bunuh diri sempat terjadi di Polrestabes Surabaya pada Senin, 14 Mei 2018. Saat itu bom bunuh diri ini meledak pukul 08.50 WIB. Kepolisian menyebut bom bunuh diri itu menggunakan sepeda motor yang dikendarai seorang pria, perempuan, dan seorang bocah yang duduk di depan.
Berdasarkan rekaman CCTV, saat itu sebuah minibus hendak memasuki gerbang penjagaan Mapolrestabes untuk dilakukan pemeriksaan oleh tiga petugas jaga dan provost. Lalu tiba-tiba pengendara motor datang dan bomnya segera meledak.