Isu Penculikan Anak Meluas dari Bangkalan, Probolinggo, Mojokerto sampai Malang

Isu penculikan anak dalam beberapa hari terakhir meneror para orangtua di sejumlah daerah di Jawa Timur ( Jatim ). Informasi beredar melalui grup-grup WhatsApp dan media sosia

Muhammad Taufiq
Selasa, 31 Januari 2023 | 09:45 WIB
Isu Penculikan Anak Meluas dari Bangkalan, Probolinggo, Mojokerto sampai Malang
Informasi penculikan anak beredar luas di Mojokerto [Foto: Beritajatim]

SuaraJatim.id - Isu penculikan anak dalam beberapa hari terakhir meneror para orangtua di sejumlah daerah di Jawa Timur ( Jatim ). Informasi beredar melalui grup-grup WhatsApp dan media sosial warga.

Di WhatsApp misalnya, beredar sebuah video seorang anak dimasukkan karung oleh seorang pria saat bermain di teras rumahnya. Kemudian narasinya disebutkan kalau peristiwa itu terjadi di Jawa Barat.

Dalam informasi itu, dijelaskan kalau penculikan anak sedang marak. Itu satu video di Jabar. Sementara di Jatim, sebuah narasi peringatan agar orangtua hati-hati terhadap aksi penculik anak ini juga beredar luas di kalangan warga Mojokerto.

Dalam narasinya dijelaskan kalau ada seorang anak SMP diculik orang saat perjalanan pulang sekolah pada Sabtu (28/01/2023). Korban penculikan bernama Fasco warga Perumahan Mutiara Garden Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto.

Baca Juga:Orangtua Resah, Lagi Merebak Kabar Penculikan Anak di Malang

Di waktu berdekatan, warga di Kabupaten Malang Jawa Timur mendapatkan kabar serupa. Seorang bocah SD di Kecamatan Dampit lari mengaku kepada orangtuanya hendak diculik orang.

Informasi ini juga beredar luas di media sosial. Saat ini, kasus di Malang ini sudah ditangani kepolisian setempat dan sedang dilakukan penyelidikan. Terduga pelaku memakai baju hitam-hitam saat ini sedang diburu.

"Laporannya sudah kami terima. Sekarang kami masih menyelidiki kasusnya termasuk memburu pelaku," ujar Kapolsek Dampit AKP Agung Hartawan dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com.

Agung menerangkan, upaya penculikan ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIB ketika korban pulang sekolah. Ketika jalan kaki, berjarak sekitar 100 meter dari sekolah didatangi seorang pria. "Pelaku sendirian. Dia mengendarai sepeda motor. Pelaku diketahui memakai baju warna hitam," ujarnya.

Sehari sebelumnya, isu juga merebak luas di Kabupaten Bangkalan. Namun Kepolisian meluruskan kabar tersebut. "Itu kabar hoaks dan tidak benar," kata Kepala Polres Ajun Komisaris Besar Polisi Wiwit Ari Wibisono kepada awak media di Bangkalan, Senin.

Baca Juga:Heboh Kasus Penculikan Anak, Polresta Padang Terjukan Tim Pencegahan dan Penindakan

Selain dalam bentuk video, kabar tentang penculikan anak juga menyebar ke masyarakat dalam bentuk rekaman suara. Menurut Kapolres, kabar tentang penculikan anak yang kini menyebar luas di Bangkalan itu sudah pernah terjadi pada sekitar tahun 2016 dan 2017.

Hasil penyelidikan yang dilakukan tim Reskrim Polres Bangkalan, kasus penculikan anak itu tidak pernah ada. Kabar seperti ini juga beredar luas di Kabupaten Probolinggo.

Menanggapi isu yang semakin berkembang itu, pihak MUI Kabupaten Probolinggo, mengimbau agar masyarakat perlu selektif dan hati-hati setiap menerima informasi di HP, baik foto maupun video agar tidak menimbulkan keresahan. Tabayyun atau klarifikasi dulu sebelum share informasi.

"Saya juga menerima beberapa video terkait penculikan anak. Ada yang benar (Yang di Jakarta dan sudah ditangkap, pelaku seorang pemulung) dan ada beberapa yang tidak jelas sumber dan lokasi nya," kata H Yasin, Sekretaris MUI setempat.

Berikut ini tips menghindari penculikan anak :

  1. Berkomunikasi dengan anak : Berkomunikasi dan membangun kepercayaan dengan anak membantu mereka merasa nyaman dan memahami bahaya penculikan.
  2. Mengetahui kegiatan anak : Selalu tahu dimana dan dengan siapa anak berada dan memastikan bahwa mereka selalu dalam situasi yang aman.
  3. Menjaga jarak dengan orang asing : Anjurkan anak untuk tidak berinteraksi dengan orang asing dan menjaga jarak dengan mereka.
  4. Melatih anak untuk berpikir kritis : Melatih anak untuk berpikir kritis dan mempertanyakan situasi yang tidak familiar membantu mereka menghindari bahaya.
  5. Menjaga informasi pribadi : Ensiklopedia informasi pribadi seperti nama lengkap, alamat, dan nomor telepon harus dicatat dan dibahas bersama anak.
  6. Menjaga akses internet : Membatasi akses internet dan memantau aktivitas online anak membantu mencegah mereka terpapar risiko penculikan melalui internet.
  7. Bertindak cepat : Jika merasa ada ancaman, segera bertindak dan melaporkan kepada polisi atau orang yang dapat dipercayai.

Dengan melakukan tindakan-tindakan ini, kita dapat membantu mengurangi risiko penculikan anak dan memastikan bahwa mereka selalu aman dan terlindungi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini