Setelah diperiksa, diketahui bahwa korban telah meninggal dunia. Pengurus kemudian melakukan musyawarah dan meminta petunjuk kepada pengasuh pesantren. Pihak pesantren kemudian memutuskan untuk membawa korban ke RS Suyudi Paciran.
“Kepada orang tua korban, kami hanya menyampaikan kalau putra Pak Basuni ada di RS Suyudi,” terangnya.
Danang menyebutkan, tidak ada dugaan penganiayaan. Korban juga masih bercanda bersama teman-temannya saat mencuci baju. Namun demikian, pihaknya tetap menyerahkan kasus tersebut kepada kepolisian.
Ia mengungkapkan, atas nama pengurus pesantren meminta maaf pada keluarga korban.
Terpisah, Wakasek Kesiswaan MTs Tarbiyatut Tholabah, M Fatih Taqiyudin mengatakan korban mengikuti proses belajar mengajar pada Selasa, Rabu, dan Kamis (22-24/8/2023).
Baca Juga:Terungkap! Siswa MTs di Blitar Meninggal Setelah Mendapat Pukulan di Titik Vital
Namun, pada Hari Kamis korban mengeluh tubuhnya sakit. Sehingga wali kelasnya pun meminta kepada korban agar berstirahat di kamar pengurus.
“Karena M anak yang mukim (di pesantren), sehingga istirahatnya di kamar pengurus dan tidak harus pulang. Itu sebatas yang kami dengar, hingga mendengar M diketahui meninggal dunia,” kata Fatih.