Heboh! Sekolah Swasta di Surabaya Ditarik Iuran Puluhan Juta, Begini Akhirnya

Perselisihan SMP dan SMA Kristen Petra 2 Surabaya dengan warga sekitar yang ditarik iuran puluhan juta rupiah sempat viral dan bikin heboh.

Baehaqi Almutoif
Sabtu, 03 Agustus 2024 | 08:28 WIB
Heboh! Sekolah Swasta di Surabaya Ditarik Iuran Puluhan Juta, Begini Akhirnya
Suasana SMP/SMA Kristen Petra 2 Surabaya. [SuaraJatim/Dimas Angga]

SuaraJatim.id - Perselisihan SMP dan SMA Kristen Petra 2 Surabaya dengan warga sekitar yang ditarik iuran puluhan juta rupiah sempat viral dan bikin heboh. Kabar tersebut, sudah ada titik temu.

Perselisihan SMP/SMA Kristen Petra 2 ini terjadi dengan pengurus RW 4, 5, 7 Kelurahan Klampis Ngasem, Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya perihal iuran yang diberatkan pada sekolahan tersebut sebesar Rp35 juta.

"Sebelumnya kita sudah kerap kali dapat ancaman dari pihak RW, hingga akhirnya jalanan ditutup, karena pada waktu itu kita tidak tahu kalau jalan itu fasum, jadi mereka setiap menaikan iuran, kami sudah bersurat keberatan dengan iuran sebesar itu," ujar Kabag Legal Perhimpunan Pendidikan dan Pengajaran Kristen Petra (PPPKP), Christin Novianty Panjaitan pada Suara.com, Jumat (2/8/2024).

Christin mengatakan, jika hal itu tak diindahkan, maka para pengurus RW tersebut menutup akses jalan para siswa.

Baca Juga:Gibran Pilih Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Surabaya, Pengamat: Menguntungkan Eri Cahyadi

"Kalau kita tidak mengikuti aturan mereka, maka jalanan akan ditutup, itu dulu ancaman mereka seperti itu," terangnya.

Bahkan, pada 15 Mei 2024 akses jalan menuju SMP/SMA Kristen Petra 2 Surabaya sempat ditutup.

"Sebelumnya memang ada penutupan jalan, penutupan 15 Mei jalan sekolahan ditutup. Itu hanya sehari, karena pada waktu itu kita langsung minta mediasi kembali oleh pihak Polsek, namun saat itu pihak RW nya tidak hadir, akhirnya kita meminta bantuan komisi C DPRD Kota, bersurat kepada mereka," jelas Christin.

Akibat penutupan jalan tersebut, para siswa akhirnya memaksakan diri melalui Jalan Mleto. Untuk informasi, ruas Jalan Mleto Surabaya cukup kecil, terlebih lagi jalanan tersebut hanya cukup dilalui 2 mobil saja.

"Saat penutupan jalan, para siswa mau tak mau lewat Jalan Mleto sehingga bikin macet, sehingga kami merasa kecewa dengan pihak RW," imbuhnya.

Baca Juga:Uji Coba di Surabaya, Gibran Akui Makan Berigizi Gratis Banyak Evaluasi

Usai kedua belah pihak melakukan hiring di Komisi C DPRD Kota Surabaya, akhirnya permasalahan tersebut menemukan titik temu dan terselesaikan masalahnya.

"Untuk sejauh ini karena sudah tidak ada lagi penutupan jalan, kita tidak bisa melakukan upaya hukum apa-apa, karena sudah baik-baik saja saat ini. Pada saat kita bertemu di Komisi C, pihak RW sudah tidak mau lagi menerima iuran dari Petra, senilai nominal yang kami ajukan, yakni Rp25 Juta tidak mau lagi menerima dari Petra," bebernya.

Pihak SMP/SMA Kristen Petra 2 tak tahu jika jalan yang dilalui para siswa merupakan fasilitas umum milik perumahan yang ternyata sudah diserahkan pada Pemkot Surabaya.

"Sebenarnya sudah ada titik temu saat di Komisi C, mereka tidak lagi mau menerima iuran dari kita, nah ditambah lagi jalan yang kita lewati ini kan fasilitas umum perumahan yang sudah diserahkan pada Pemkot Surabaya, namun kita baru tahu itu saat pertemuan di Komisi C. Kalau mereka tidak mau menerima dari kami, kami tetap meminta dari DPRD, kalau Rp25 juta itu tetap kita berikan, kealokasikan kemasalah lain, cuma bedanya kita sekarang itu dikelolanya oleh lurah bukan melalui RW," tandasnya.

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini