- Masjid/mushalla yang ada di Ponpes Al Khoziny ambruk
- Terdapat santri yang masih salah di bangunan lima lantai tersebut
- Fondasi yang diduga menjadi penyebab ambruk di mana tak kuat menopang bangunan
SuaraJatim.id - Ambruknya bangunan masjid yang ada di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur menyita perhatian publik.
Sejumlah dugaan ambruknya bangunan lima lantai tersebut pun dipertanyakan.
Mengutip dari Antara, Senin (29/9/2025) bangunan masjid tersebut sebenarnya masih dalam renovasi.
Dari data yang dikonfirmasi Media Centre Kantor Basarnas Surabaya masjid tersebut tengah dilakukan pengecoran di lantai empat dari lima lantai.
Baca Juga:Evakuasi Korban Ponpes Ambruk di Sidoarjo Terus Berlanjut Hingga Malam
Sesuai informasi tersebut dugaan ambruknya bangunan karena fondasi bangunan yang tak kuat menahan beban.
Sehingga bangunan dari lantai empat hingga dasar ambruk semua.
Salah seorang santri yang selamat, Wahid mengungkapkan bahwa para santri melakukan aktivitas ibadah di masjid tersebut.
Sedikitnya ada 100 santri yang tengah salat di masjid tersebut.
"Ketika masuk rakaat kedua bagian ujung mushalla ambruk, lalu merembet ke bagian lain gedung," kata Wahid, Senin.
Baca Juga:Dua Santri Masih Hidup di Bawah Reruntuhan Pesantren Al-Khoziny: Tim SAR Berpacu dengan Waktu
Wahid berhasil menyelamatkan diri bersama rekannya, dan mengajak santri lain yang berhasil keluar dari timbunan material untuk mengevakuasi diri.
Suara Gemuruh sebelum Bangunan Ambruk
Ketua RT 7 RW 3 Buduran, Munir mengungkapkan bahwa sebelum bangunan ambruk ia dan warga sempat mendengar suara gemuruh.
"Habis jemaah Ashar, sekitar jam tiga, terdengar suara gemuruh dan ada getaran seperti gempa. Ternata mushalla pondok ambruk," ujar Munir.
Munir tak menampik bahwa bangunan tersebut memang masih dalam renovasi dan akan dilakukan pengecoran.
"Semalem pihak pondok minta izin untuk ngecor bagian atas. Saya kaget waktu dengar suara keras. Ternyata bangunannya roboh," ujar dia.
Hingga pukul 20.47 WIB, sejumlah tim SAR Gabungan serta TNI-Polri masih melakukan evakuasi. Mereka masih mencari korban yang disinyalir masih berada di bawah reruntuhan.
Tak hanya itu, insiden itu langsung direspon cepat oleh Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak yang datang ke lokasi kejadian untuk memimpin evakuasi korban reruntuhan.
Serta Bupati Sidoarjo, H Subandi yang ikut dalam proses evakuasi korban dari para santri.
Ketua RT 7 RW 3 Buduran, Munir mengungkapkan bahwa sebelum bangunan ambruk ia dan warga sempat mendengar suara gemuruh.
"Habis jemaah Ashar, sekitar jam tiga, terdengar suara gemuruh dan ada getaran seperti gempa. Ternata mushalla pondok ambruk," ujar Munir.
Munir tak menampik bahwa bangunan tersebut memang masih dalam renovasi dan akan dilakukan pengecoran.
"Semalem pihak pondok minta izin untuk ngecor bagian atas. Saya kaget waktu dengar suara keras. Ternyata bangunannya roboh," ujar dia.
Hingga pukul 20.47 WIB, sejumlah tim SAR Gabungan serta TNI-Polri masih melakukan evakuasi. Mereka masih mencari korban yang disinyalir masih berada di bawah reruntuhan.
Tak hanya itu, insiden itu langsung direspon cepat oleh Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak yang datang ke lokasi kejadian untuk memimpin evakuasi korban reruntuhan.
Serta Bupati Sidoarjo, H Subandi yang ikut dalam proses evakuasi korban dari para santri.