2 Jembatan Lumajang Rampung Akhir 2025, Gubernur Khofifah Pastikan Mobilitas Warga Pulih Total

Jembatan Lumajang yang terdampak bencana banjir dan longsor dipastikan akan kembali menghubungkan aktivitas masyarakat sebelum akhir 2025.

Riki Chandra
Sabtu, 13 Desember 2025 | 16:08 WIB
2 Jembatan Lumajang Rampung Akhir 2025, Gubernur Khofifah Pastikan Mobilitas Warga Pulih Total
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, bersama Bupati Lumajang Indah Amperawati dan Wabup Yudha Adji Kusuma meninjau pembangunan jembatan di Desa Kandangan, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jumat (12/12/2025). [Dok. Antara]
Baca 10 detik
  • Jembatan Lumajang ditargetkan selesai sebelum akhir Desember 2025.
  • Dua jembatan penghubung kecamatan terdampak banjir dan longsor.
  • Jembatan bailey bantu percepat pemulihan mobilitas masyarakat.

 

 

SuaraJatim.id - Jembatan Lumajang yang terdampak bencana banjir dan longsor dipastikan akan kembali menghubungkan aktivitas masyarakat sebelum akhir 2025.

Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, menegaskan bahwa dua jembatan vital di Kabupaten Lumajang akan selesai dibangun tepat waktu demi memulihkan konektivitas warga antarwilayah.

Kepastian penyelesaian Jembatan Lumajang tersebut disampaikan Khofifah saat meninjau langsung proses rekonstruksi di Desa Kandangan, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.

Dua jembatan yang dimaksud yakni Jembatan Curah Maling dan Jembatan Curah Kebo, yang selama ini menjadi jalur utama penghubung antar-kecamatan.

Pembangunan jembatan Curah Maling dan jembatan Curah Kebo di Desa Kandangan, Kecamatan Senduro yang berdampak pada mobilitas masyarakat itu akan rampung seluruhnya sebelum 31 Desember 2025,” kata Khofifah, Sabtu (13/12/2025).

Khofifah menekankan pentingnya percepatan pembangunan Jembatan Lumajang agar dampak bencana yang sempat memutus akses warga tidak berlangsung terlalu lama. Ia meminta seluruh pihak terkait terus mempercepat penyelesaian rekonstruksi demi memastikan jalur transportasi kembali normal.

“Kami sudah melihat pembangunan jembatan bailey yang dipesan sudah jadi. Kemudian juga dilakukan pemasangan pondasi serta bronjongnya,” tuturnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga menerapkan sejumlah metode teknis dalam pembangunan dua jembatan tersebut. Salah satunya dengan menambah lebar jembatan dari sebelumnya 3,5 meter menjadi 4,2 meter, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kapasitas dan keamanan lalu lintas warga.

“Estimasi pembangunan selesai tanggal 31 Desember 2025 sehingga mobilitas warga diharapkan kembali normal,” ucap Gubernur Jatim dua periode itu.

Khofifah berharap rampungnya pembangunan Jembatan Lumajang dapat mempercepat pemulihan aktivitas masyarakat di berbagai sektor. Dua jembatan tersebut diketahui menjadi akses penting bagi warga di dua kecamatan, terutama untuk kegiatan ekonomi, distribusi barang, jasa, hingga pendidikan.

“Mudah-mudahan pulihnya jembatan ini bisa kembali membangun konektivitas masyarakat di sektor ekonomi, jasa, barang dan pendidikan semakin lancar,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Kandangan Jumanang menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Khofifah dan Bupati Lumajang Indah Amperawati atas percepatan pembangunan jembatan bailey. Ia menilai kehadiran jembatan sementara sangat membantu mobilitas warga selama proses pembangunan berlangsung.

“Saya menilai pembangunan jembatan itu dilaksanakan sangat cepat karena memang menjadi kebutuhan bagi aktivitas masyarakat di dua desa,” katanya.

Sebagai informasi, Jembatan Lumajang yang menghubungkan dua kecamatan tersebut putus pada 19 September 2025 akibat hujan lebat disertai banjir dan longsor. Proses perbaikan mulai dilakukan pada 5 November 2025 menggunakan model jembatan bailey berbahan baja pra-fabrikasi yang bersifat portabel dan dapat dibongkar pasang. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak