Program MBG Bawa Efek Berlapis di Lumajang, Warga hingga UMKM Ikut Merasakan Manfaat

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memberikan dampak nyata bagi masyarakat Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Riki Chandra
Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:15 WIB
Program MBG Bawa Efek Berlapis di Lumajang, Warga hingga UMKM Ikut Merasakan Manfaat
Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyang saat Sosialisasi dan Penguatan Tata Kelola MBG serta Pengawasan dan Pemantauan SPPG di Ballroom Aston Inn Lumajang, Sabtu (13/12/2025). [Dok. BGN]
Baca 10 detik
  •  Program MBG memberi dampak ekonomi langsung bagi masyarakat Lumajang.

  • SPPG membuka lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi lokal.

  • Multiplier effect Program MBG dinilai sangat besar ke depan.

SuaraJatim.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memberikan dampak nyata bagi masyarakat Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Tidak hanya menyasar siswa sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, Program MBG juga membuka peluang kerja serta menggerakkan ekonomi warga dari sektor paling bawah. Efek berlapis inilah yang kini dirasakan langsung masyarakat di daerah lereng Gunung Semeru tersebut.

Dalam penerapannya, Program MBG melibatkan masyarakat sebagai tenaga kerja penyiapan bahan baku makanan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Warga juga diberdayakan sebagai relawan dapur, sehingga manfaat program tidak berhenti pada penerima makanan bergizi, tetapi meluas pada peningkatan pendapatan masyarakat.

“Wah, enak saiki bunda. Wuu, aku saiki wis entuk kerjoan, ngupas bawang saja 100 ribu, Begitu, Bu. Betapa bahagianya… Saya itu, gimana, ya, Saya kasihan, tapi juga senang. Karena itu, jangan khianati program ini. Saya minta tolong, jangan khianati. Ini program yang bagus. Ini program yang mulia. Belum lagi tukang jual tempe, tukang jual tahu, yang biasanya laku, yaa berapa, sekarang sudah banyak,” kata Bupati Lumajang, Indah Amperawati, saat Sosialisasi dan Penguatan Tata Kelola MBG serta Pengawasan dan Pemantauan SPPG di Ballroom Aston Inn Lumajang, Sabtu (13/12/2025).

Saat ini, Kabupaten Lumajang memperoleh kuota 93 SPPG dalam pelaksanaan Program MBG. Dari jumlah tersebut, 40 SPPG telah terisi, dan 33 di antaranya sudah mulai beroperasi. Namun demikian, baru tujuh SPPG yang memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).

Sementara itu, 39 SPPG telah mengantongi sertifikat uji air, 40 SPPG sudah mengikuti pelatihan penjamah makanan, serta 12 SPPG didukung chef berpengalaman.

Dampak positif Program MBG ini juga mendapat perhatian Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyang. Ia mengaku bersyukur karena manfaat di daerah seperti Lumajang sering kali tidak terdengar di tengah wacana penghentian program.

“Tapi banyak orang tidak mendengar apa yang disampaikan Ibu Bupati Lumajang, betapa dampak luar biasanya program MBG ini,” ujar Nanik.

Menurut Nanik, Program MBG kerap disalahpahami sebagai proyek politik. “Mereka melihat ini hanya pembagian kue, tapi tidak melihat multiplier effect yang diciptakan. Mereka akan melihat nanti enam bulan lagi mungkin, setelah semua, berapa pertumbuhan yang akan terjadi di Indonesia dari dampak dari makan bergizi gratis,” katanya.

Ia menegaskan, Program MBG dirancang Presiden Prabowo Subianto bukan hanya untuk pemenuhan gizi, tetapi juga membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan daerah, serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat bawah. Pemerintah optimistis, jika Program MBG berjalan optimal, pertumbuhan ekonomi nasional dapat mencapai 7 hingga 8 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak