Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 21 Maret 2019 | 11:55 WIB
Salah satu wisatawan berfoto dengan latar belakang Gunung Bromo di Jawa Timur. [Beritajatim.com]

SuaraJatim.id - Kunjungan wisatwan di Gunung Bromo, Jawa Timur dalam beberapa waktu belakangan mulai surut.

Dampak erupsi Gunung Bromo yang kerap mengeluarkan abu vulkanis tiap hari hingga membuat status Gunung Bromo meningkat dari aktif normal menjadi waspada atau (level II) menjadi salah satu penyebabnya.

Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Syarif Hidayat mengemukakan kunjungan wisatawan menurun hingga kisaran 60 persen sampai 70 persen dibandingkan sebelum erupsi. 

Walau turun, jumlah wisatawan yang berkunjung ke TNBTS masih sekira 200 orang per hari.

Baca Juga: Waspada, Psikopat Ternyata Tertarik pada Jenis Pekerjaan Ini

"Masih ada 78 wisatawan yang masuk lewat Pos Cemorolawang, 84 orang lewat Coban Trisula dan 46 orang melalui Pananjakan. Berdasarkan data yang dihimpun pada Selasa, 19 Maret 2019 kemarin," katanya seperti dilansir Beritajatim.com - jaringan Suara.com, Rabu (20/3/2019).

Meski begitu, Balai Besar TNBTS mengimbau wisatawan untuk berada pada radius satu kilometer dari kawah aktif Bromo demi mengantisipasi bahaya abu vulkanik yang materialnya berupa abu dan kerikil.

"Kami mengimbau pengunjung agar menggunakan topi, kacamata, masker dan jaket saat berwisata di Bromo. Guyuran abu vulkanik masih terjadi. Erupsi terus intensif dengan volume tekanan bervariasi, tremor 0,5 milimeter sampai 3 milimeter, dominan 1 milimeter," ujarnya.

Load More