SuaraJatim.id - Pihak SMA Negeri Batuan, Sumenep, Jawa Timur menyebut ADR (17) termasuk siswa yang kerap membuat masalah di sekolah. Siswa kelas 11 itu tewas akibat dihukum gurunya karena kedapatan tidur di kelas saat pelajaran agama.
"Siswa ini sangat sering tertidur di kelas saat pelajaran berlangsung. Di semua pelajaran seperti itu, sehingga beberapa kali mendapat hukuman dari guru,” kata Wakasek Kesiswaan SMA Negeri Batuan, Edi seperti dilansir Beritajatim.com, Kamis (21/03/2019).
Edi juga mengaku mengajar siswa tersebut mulai semester ganjil hingga semester genap. Dan di setiap kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung, siswa itu sering tidur.
“Jadi saya sering menyuruh siswa itu ke kamar mandi untuk cuci muka, supaya tidak tidur lagi di kelas,” ujarnya.
Baca Juga: Siap-siap, Festival Kuliner Pucuk Coolinary Festival 2019 Hadir di 5 Kota
Edi memaparkan, dirinya sempat bertanya pada teman-teman siswa, mengapa siswa itu sering tidur di kelas saat pelajaran berlangsung. Dari keterangan para siswa, korban mengantuk di kelas karena kebanyakan bermain telepon seluler (ponsel).
“Akibatnya waktu sekolah dia ngantuk dan tidur di kelas. Ketika jam istirahat atau guru tidak ada, dia online lagi main game. Padahal di sekolah tidak boleh bawa HP, kecuali ada perintah guru untuk searching di google yang menunjang KBM,” kata dia,
Diketahui, penyebab ADR tewas akibat dipukul gurunya dengan menggunakan gayung. Selain kedapatan tidur di kelas, pemberian hukuman itu karena korban tak mengerjakan tugas yang diberikan guru tersebut.
Buntut dari insiden tersebut, keluarga korban berencana akan melaporkan kasus tersebut ke Polres Sumenep, Jumat (22/3/2019) besok.
“Kami sudah ke Polres untuk berkoordinasi dan menyampaikan informasi tersebut. Rencananya, besok kami akan melaporkan secara resmi ke kepolisian,” kata Hawiyat Karim, pengacara keluarga korban seperti dilansir Beritajatim.com, Kamis (21/3/2019).
Baca Juga: Fadli Zon: Lembaga Survei adalah Teroris dalam Demokrasi
Berdasarkan hasil pemeriksaan forensik, korban tewas akibat pukulan benda keras di bagian kepala. Versi keluarga korban, tak lama setelah kejadian tersebut, DR mengalami sakit pada kepala akibat pemukulan sang guru. Bahkan pemuda itu sempat mengalami kejang-kejang dan pingsan. Namun sayang, sebelum korban sempat dibawa ke Surabaya, korban meninggal pada Senin (18/03/2019) lalu.
Berita Terkait
-
Bukan Sekali, Dokter dan Istri Diduga Berulang Kali Aniaya ART, Polisi Dalami Motif Kejiwaan
-
Rekam Jejak Brigadir AK di Polri, Dipecat Usai Tewaskan Bayi 2 Bulan Hasil Hubungan Luar Nikah!
-
Legislator PKS Opname Usai Dianiaya Mertua, Begini Ceritanya
-
Korban Penganiayaan Anak Bos Toko Roti Dapat Bantuan Psikologis dari Kemen PPPA
-
Psikolog Lita Gading Kritik Pola Asuh Orang Tua Lady Aurellia: Ini Bukan Kasih Sayang, Ini Berlebihan!
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
Pilihan
-
Harga Emas Antam Nggak Pernah Bosen Naik, Hari Ini Tembus Rp1.980.000/Gram
-
Perempuan Gratis Naik Transportasi Umum di Jakarta Hari Ini, dari LRT Hingga MRT
-
Liga Inggris: Kalahkan Ipswich Town, Arsenal Selamatkan MU dari Degradasi
-
Djenahro Nunumete Pemain Keturunan Indonesia Mirip Lionel Messi: Lincah Berkaki Kidal
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Layar AMOLED Terbaik April 2025
Terkini
-
Gubernur Khofifah : Perempuan Harus Jadi Pilar Ketangguhan Bangsa di Tengah Krisis Global
-
Rizki Sadig Kembali Pimpin PAN Jawa Timur
-
Pemprov Jatim Siap Urus Penerbitan Ulang Ijazah Pekerja Ditahan, Gubernur Khofifah: Solusi Konkret
-
Penyelenggara Barati Cup International 2025 Buka Suara Perihal Kisruh Jadwal Pertandingan
-
Batik Tulis Lokal Go Internasional dengan Dukungan BRI