SuaraJatim.id - Kabar bohong alias hoaks, tidak hanya ada dan menjadi momok dalam dunia politik atau kaum elite, tapi juga pada keseharian warga biasa.
Setidaknya, itulah yang terjadi di Dusun Brukkan, Desa Maron Kidul, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Aparat Polsek Maron sempat menerima laporan kasus warga yang termakan hoaks. Nedi Sito (55) warga setempat, melaporkan menantunya sendiri bernama Basar ke polisi.
Dalam pelaporannya, Basar disebut sebagai orang yang bertanggung jawab atas kematian putri Sito bernama Jumatri.
Baca Juga: Nokia X71, yang Dipersenjatai Kamera 48 MP, Bakal Meluncur Awal April
Sebab, Jumatri diyakini meninggal dunia karena tak mampu menahan sakit akibat kemaluan sang suami yang terlampau besar.
“Laporan itu masuk ke kami tanggal 20 Maret lalu. Jadi, ketika anaknya meninggal, ada dugaan karena ukuran kelamin suami tak wajar. Ayahnya tahu hal itu dari seseorang,” kata Kapolsek Maron Ajun Komisaris Sugeng Supriantoro melalui keterangan tertulis yang didapat Suara.com, Rabu (27/3/2019).
Setelah menerima laporan, Sugeng mengakui memerintahkan anak buahnya untuk melakukan penyelidikan dan pengamanan, agar Basar tak menjadi sasaran amuk keluarga Jumatri.
Sugeng menuturkan, polisi lantas mempertemukan antara Sito dan Basar agar persoalan mendapat kejelasan.
“Rabu (20/3) pekan lalu kami pertemukan kedua pihak dan disaksikan kepala desa. Di sana, Basar bisa membuktikan tuduhan itu salah. Ya dia menunjukkan ’bukti’-nya ya ke mertuanya, memang ukurannya biasa-biasa saja, tak seperti dituduhkan warga,” katanya.
Baca Juga: Kronologis Evi Masamba dan Suami Pisah Ranjang
Setelah pertemuan itu, Sito langsung mencabut laporannya di kepolisian dan kedua belah pihak menandatangani kesepakatan damai.
“Kami berharap kasus ini menjadi pelajaran warga di wilayah hukum kami maupun ddi mana saja. Bahwa segala informasi itu harus dicek kebenarannya, jangan mudah termakan hoaks,” pesan kapolsek.
Sementara Kasat Reskrim Polres Probolonggi Ajun Komisaris Riyanto mengatakan, belakangan diketahui Jumantri meninggal dunia karena epilepsi yang dideritanya kambuh.
“Itu berdasarkan rekam medisnya. Dia menderita epilepsi sejak berumur 14 tahun.”
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Bye-Bye Jari Bertinta! 5 Tips Cepat Bersihkan Jari Setelah Nyoblos
-
MIND ID Siap Guyur Investasi Rp267 Triliun Hingga 2029
-
Orang Dekat Prabowo Sebut Kenaikan PPN 12% Bakal Ditunda
-
Israel-Hizbullah Gencatan Senjata, Warga Palestina Makin Terancam
-
Buruan Serbu! Daftar Promo Pilkada 2024, Ada Kopi Gratis!
Terkini
-
CS BRI Gunakan Komunikasi Berupa Bahasa Isyarat Bagi Nasabah Penyandang Disabilitas Tuai Aplaus Publik
-
Khofifah Berharap Menang Telak: Kawal Suara Rakyat Sampai Pemilihan Selesai
-
Nyoblos di Surabaya, Cagub Risma Tak Bingung Hasil Quick Count
-
Ritual Luluk Nur Hamidah Sebelum Mencoblos di TPS
-
Kompak Kenakan Outfit Atasan Putih, Emil Dardak dan Arumi Nyoblos Tepat Pukul 08.22