Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Selasa, 30 April 2019 | 14:06 WIB
Komisioner KPU Kota Blitar Divisi Teknis, Mashudi tunjukan ponsel pintar miliknya. [Suara.com/Agus H]

SuaraJatim.id - Menjelang pelaksanaan Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Pemilu 2019 Kota Blitar, Jawa Timur pada Selasa (30/4/2019), ponsel pintar milik Komisioner KPU Kota Blitar Divisi Teknis Mashudi diduga dibajak.

Dugaan pembajakan tersebut dialaminya, lantaran tidak bisa mengakses atau mengendalikan akun WhatsApp miliknya.

"Pagi tadi tiba-tiba ada permintaan verifikasi ke nomor ponsel saya terkait akun WhatsApp saya. Saya masukkan kode verifikasi tapi saya tidak bisa masuk ke akun saya," ujar Mashudi kepada wartawan di sela Rapat Pleno KPU Kota Blitar, Selasa (30/4/2019).

Mashudi lantas memeriksa ponsel satu lagi miliknya dan melihat bahwa akun WhatsApp miliknya yang diduga dibajak tersebut dalam status online.

Baca Juga: 'Tombo Kesel' Bikin Rileks Peserta Pleno Rekapitulasi Suara di KPU Blitar

Beberapa saat kemudian, lanjutnya, beberapa rekannya di KPU Kota Blitar menghubungi dirinya lantaran mengaku mendapatkan pesan-pesan aneh melalui saluran WhatsApp dari akun Mashudi.

"Ada beberapa pesan yang dianggap teman-teman tidak biasa, termasuk beberapa pesan komersial, seperti jualan pulsa dan data," ujar Mashudi.

Laporan dari beberapa teman Mashudi membuatnya sadar bahwa ponsel pintar miliknya, khususnya, akun WhatsApp miliknya, telah bajak oleh pihak tertentu.

Hal ini membuat Mashudi cukup khawatir mengingat posisinya sebagai Komisioner KPU Kota Blitar yang Selasa pagi ini melaksanakan rekapitulasi hasil pemungutan suara.

Meski demikian, Mashudi mengaku belum sempat melaporkan apa yang dialaminya ke pihak kepolisian ataupun ke operator telepon untuk pemblokiran.

Baca Juga: KPU Bekasi Targetkan Pleno Rekapitulasi Tingkat Daerah Pada 6 Mei Mendatang

"Belum sempat karena harus segera ke Rapat Pleno kan?" ujarnya, sembari menambahkan bahwa untuk sementara dia mematikan ponselnya.

Load More