Scroll untuk membaca artikel
Reky Kalumata
Rabu, 05 Juni 2019 | 08:58 WIB
Kondisi bangunan yang roboh akibat ledakan dari empat petasan balon plastik di Desa Mandesan, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar, Selasa petang (4/6/2019) sekitar pukul 18.30 WIB. (Suara.com/Agus H)

SuaraJatim.id - Dua anak laki-laki mengalami luka-luka dan satu bangunan roboh di Desa Mandesan, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar, Selasa (4/6/2019), akibat ledakan petasan balon plastik yang terbuat dari kantong plastik berisi oksigen dan uap karbit.

Kasat Reskrim Polres Blitar AKP Sodik Efendi mengatakan bahwa sedianya petasan balon plastik tersebut akan diledakkan usai salat Ied Rabu (5/6/2019) namun keburu meledak saat disimpan di sebuah bangunan kosong.

"Jadi petasan ini terbuat dari kantong plastik yang diisi oksigen dan uap karbit. Kami belum tahu apakah ada campuran lainnya. Balon plastik ini nantinya akan disulut api biar meledak. Rencananya pelaku mau membuat puluhan petasan balon plastik dan akan diledakkan besok usai shalat Ied,” ujar Sodik kepada Suara.com, Selasa petang.

Kapolsek Selopuro AKP Muhaimin mengatakan bahwa kronologi insiden tersebut berawal dari dua orang, Ahmad Masruri dan M Najiyullah, sekitar pukul 18.30 WIB membuat petasan balon plastik dengan cara mengisi kantong plastik dengan oksigen dicampur uap karbit di halaman sebuah mushala.

Baca Juga: Semangat Hari Lahir Pancasila, Indahnya Kirab Lampion di Kota Blitar

Selesai membuat empat petasan balon plastik, keduanya meminta kepada Moch. RIfai (12) membantu memindahkan empat balon plastik tersebut ke dalam sebuah bangunan kosong untuk disimpan.

Entah bagaimana, beberapa saat setelah Rifai masuk dengan balon plastik ke dalam bangunan tersebut tiba-tiba terjadi ledakan keras. Akibatnya, Rifai mengalami luka bakar yang sangat parah, dan bangunan tersebut roboh.

Selain Rifai, seorang anak berusia 9 tahun, Arbian Safa Maulana, yang kebetulan ada di dekat bangunan tersebut mengalami luka ringan karena tertimpa genteng.

"Rifai, menurut dokter, mengalami luka bakar sekitar 60 persen dan dirawat di RSUD Ngudiwaluyo Wlingi,” ujar Kapolsek Selopuro AKP Muhaimin.

Sodik Efendi mengatakan bahwa selain mengakibatkan korban luka ledakan juga mengakibatkan bangunan yang dulunya pernah digunakan sebagai tempat tinggal santri pondok yang dikelola Kyai Mahfud roboh.

Baca Juga: Jumlah Pemudik Pengguna Bus Tujuan Blitar Menurun

"Ledakannya begitu kuat. Padahal ini baru dari empat kantong plastik,” ujar Sodik.

Sodik mengatakan polisi kini sedang mencari keberadaan dua orang yang melakukan pembuatan petasan balon plastik yang tidak lazim tersebut.

Kontributor : Agus H

Load More