Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Sabtu, 03 Agustus 2019 | 20:43 WIB
Korban tewas perahu yang tenggalam setelah dievakuasi ke daratan. (Suara.com/Moh. Madani).

SuaraJatim.id - Perahu nelayan milik Moh Ramli warga Pesisir Camplong Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, tenggelam di perairan sebelah barat Pulau Mandangin.

Berdasarkan informasi yang diterima Suara.com, perahu bernama 'Pemata' tersebut tenggelam karena diduga dihantam ombak besar sehingga mengakibatkan 1 orang meninggal dunia dan 12 orang selamat.

"Satu orang tewas tenggelam atas nama Sanimam, dan 12 orang lainnya alhamdulilah berhasil diselamatkan," kata Kepala Desa Madangin, Saiful Anam, Sabtu (3/8/2019).

Korban tewas perahu yang tenggalam setelah dievakuasi ke daratan. (Suara.com/Moh. Madani).

Dikatakan Syaiful, kapal nelayan tersebut berangkat pada Jumat (2/8/2019) untuk menangkap ikan. Namun, saat tiba di perairan sebelah barat pulau Mandangin, kapal tenggelam diduga kuat karena dihantam ombak besar.

Baca Juga: Belasan Kapal Nelayan Terbakar di Indramayu

13 nelayan itu berhasil dievakuasi oleh nelayan Mandangin yang melintas di dekat lokasi kejadian. Korban selamat dan meninggal dunia baru tiba di daratan pada pukul 08.00 WIB.

"Kapal itu berangkat kemarin sekitar jam 5 sore dari Camplong, kabarnya sekitar jam 4 pagi tenggelam, dan tiba di Mandangin itu sekitar jam 8 tadi pagi," ucapnya.

Secara terpisah, Kasatpolair Polres Sampang, Iptu Agung Widodo saat dihubungi melalui telepon selelurnya membenarkan atas kejadian tersebut.

Menurutnya, Motif kejadiannya perahu mengalami kebocoran di bagian belakang yang berdekatan dengan baling baling perahu sehingga menyebabkan air laut ke masuk dalam perahu kemudian tenggelam.

Agung menjelaskan, saat ini korban sudah berhasil dievakuasi dari Pulau mandangin menuju rumah korban dengan menggunakan perahu Permata Indah milik warga pulau mandangin.

Baca Juga: Kapal Nelayan Dikerahkan Bantu Korban Banjir di Sulawesi

“Alhamdulillah korban telah berhasil dievakuasi semuanya,” jelasnya singkat.

Kontributor : Muhammad Madani

Load More