Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Selasa, 13 Agustus 2019 | 08:34 WIB
Ilustrasi telur puyuh baik dikonsumsi anak-anak dan orang dewasa. (Shutterstock)

SuaraJatim.id - Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan kuliner yang melimpah. Salah satunya adalah Kota Surabaya yang memiliki banyak jenis olahan makanan. Di Kota Pahlawan itu kerap dijumpai warung kecil dan angkringan yang menjual camilan khas seperti gorengan, nasi kucing dan salah satunya adalah sate telur puyuh.

Di beberapa daerah, telur puyuh dianggap biasa saja dan bukanlah hidangan yang istimewa. Namun di balik bentuknya yang mungil, telur puyuh memiliki nilai gizi yang sangat tinggi dan sangat cocok untuk para ibu hamil.

Menurut peneliti Universitas Cornell, New York, AS mengungkapkan bahwa orang yang mengonsumsi telur puyuh, mampu mengurangi resiko bayi terkena penyakit yang berhubungan dengan metabolisme, tekanan darah tinggi, atau diabetes.

Disisi lain, bagi pengolah olahan sate telur puyuh sering merasa mendapatkan untung sedikit, tetapi terkuras keringat yang sangat banyak. Selain itu proses olahan sate telur puyuh dilakukan secara manual, masih belum adanya teknologi tepat guna
untuk membantu proses produksi.

Baca Juga: Manfaat Makan Telur Puyuh, Banyak Kandungan Nutrisinya Lho

Permasalahan tersebut memang telah menjadi momok utama bagi seluruh pengusaha kuliner telur puyuh rebus, banyak pengusaha yang berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut sampai saat ini.

"Telur puyuh walapun kecil bentuknya, malah mempersulit proses pengolahannya, terutama pada proses pengupasan harus berhati-hati karena telur puyuh mudah rusak dan kalau rusak sudah tidak bisa diolah menjadi olahan sate telur puyuh,” ujar ketua tim PKM, Fajar.

Perlunya perhatian akan olahan telur puyuh itu, menggerakan lima mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya yang diketuai oleh Fajar Septiawan yang dibimbing oleh Wahyu Dwi Kurniawan, S.Pd., M.Pd.

Lima mahasiswa tersebut tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penerapan Teknologi (PKM-T) mencoba menerapkan keilmuannya untuk membantu permasalahan yang sedang terjadi pada mitra UKM pengolahan sate telur puyuh.

Kelima mahasiswa itu membuat alat inovasi unik yang diberi nama Miber Kuy atau singkatan dari mesin pembersih dan pengupas kulit telur puyuh semi-otomatis dilengkapi dengan sistem screw conveyor dan auto washer guna meningkatkan produktivitas dan efektivitas produksi di UKM Sate Telur Puyuh Surabaya.

Baca Juga: Bikin Omzet Istrinya Turun, Agus Tembaki Pedagang Telur Puyuh

Pembuatan mesin tersebut bertujuan untuk mempermudah dan meningkatkan produktivitas UKM di Indonesia. Di mana sebenarnya mesin pengupas telur puyuh sudah ada di pasaran, namun kurang sesuai jika diterapkan pada usaha
tingkat menengah.

"Pembuatan mesin pengupas telur puyuh sudah ada, akan tetapi mesin tersebut sangat mahal dan digunakan untuk proses produksi skala besar. Pengolahan telur puyuh untuk mitra kami jika menggunakan mesin tersebut pasti tidak bisa karena juga memiliki ukuran yang sangat besar, maka dari itu kami dengan keilmuan yang telah dipelajari untuk merancang mesin, telah membuatkan teknologi tepat guna untuk meningkatkan produktivitas mitra kami," ujar salah satu tim pembuat mesin Miber Kuy, Dandy.

Proses kerja mesin yang dibuat digerakan oleh motor dan menggerakan dua poros yang arahnya berbeda. Proses pengupasan telur terjadi saat telur mengalami gesekan antara poros tersebut, poros screw conveyor dan poros selang. Kemudian pembersihan dilakukan
dengan selang yang berada di atas yang terhubung dengan pompa air, proses pembersihan dengan air terjadi bersamaan dengan proses pengupasan.

“Kelebihan mesin Miberkuy dari mesin pengupas telur puyuh yang lain adalah mudah pengoperasian, mudah perawatan dan memiliki desain yang simpel," ungkap Dandy.

Pelaksanaan program PKM sudah hampir selesai dan Tim Miberkuy telah mendapat pengumuman bahwa dinyatakan Pimnas. Proses monitoring kepada mitra dan persiapan mendapatkan medali emas pimnas sedang dilakukan oleh Fajar dan timnya.

“Kami berharap setelah pelaksanaan PKM dan Pimnas ini, mitra maupun masyarakat dan
mahasiswa dapat melanjutkan inovasi teknologi tepat guna ini dengan memberikan inovasi-inovasi produk selain mesin pengupas dan pembersih telur puyuh. Selain itu, semoga produk yang kami buat bisa dimanfaatkan sebaik mungkin dan bisa diproduksi secara massal," kata Fajar.

Load More