Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha
Jum'at, 23 Agustus 2019 | 16:58 WIB
Gerakan Pemuda Ansor Kota Surabaya, menerjunkan personel Barisan Serbaguna (Banser) untuk menjaga kondusifitas Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Nomor 10, Surabaya, Jawa Timur. [TimesIndonesia]

SuaraJatim.id - Gerakan Pemuda Ansor Kota Surabaya, menerjunkan personel Barisan Serbaguna (Banser) untuk menjaga kondusifitas Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Nomor 10, Surabaya, Jawa Timur.

Bantuan pengamanan tersebut merupakan tindak lanjut instruksi Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta.

Kader Banser Surabaya disiapkan mulai Rabu (21/8/2019) dan berlanjut hingga Jumat (23/8/2019). Para personel juga turut membantu pengaturan lalu lintas dan lainnya berada di titik sekitar lokasi.

Pengamanan sendiri dibagi dalam dua sif pagi dan sore dengan total lima personel tiap sif.

Baca Juga: Tembak Gas Air Mata ke Asrama Mahasiswa Papua, Polri: Sudah Sesuai SOP

“Sengaja tidak kami plot di satu titik untuk menghindari keramaian. Karena ini memang pengamanan,” terang Muhammad Farid Afif, Panglima Banser Surabaya sekaligus Ketua GP Anshor Surabaya seperti diberitakan TimesIndonesia.co.id—jaringan Suara.com, Jumat (23/8/2019).

“Kami jaga mulai Rabu sampai Jumat jika kondusif selesai, kalau tidak kami teruskan. Kami bagi dalam dua sif pagi dan sore dan menjaga bersama personel Polrestabes Surabaya,” tambahnya.

Farid menambahkan, pihaknya sempat melakukan komunikasi dam silaturahmi langsung dengan penghuni Asrama Mahasiswa Papua. Mewakili Banser Surabaya, Farid mengimbau agar mahasiswa tenang karena mereka tetap diterima di Surabaya.

“Hari Minggu malam pascabentrok kami sempat silaturahmi dan komunikasi dengan mahasiswa, mereka masih agak trauma dan tidak berani keluar. Kami ngomong ke mahasiswa agar tetap tenang dan mereka tetap diterima di Surabaya,” ungkapnya.

Mahasiswa Papua yang tinggal di asrama tetap beraktivitas normal dan melanjutkan kuliah seperti biasa. Karena mereka juga mendapatkan jaminan keamanan baik di masyarakat maupun lingkungan pendidikan.

Baca Juga: Dipanggil Polisi, Ini 5 Ormas Pengepung Asrama Mahasiswa Papua

Meskipun sebagian besar ada yang memilih pindah tinggal di tempat kos, namun beberapa masih berada di asrama.

“Sebagian ada yang tinggal namun juga ada yang kos. Mereka masih beraktivitas seperti biasa namun jarang keluar karena masih sedikit trauma,” tuturnya.

Load More