SuaraJatim.id - Terbakarnya Kapal Motor (KM) Santika Nusantara di Perairan Masalembu yang terjadi beberapa waktu lalu menyisakan banyak pertanyaan. Bahkan, ada yang mengaitkannya dengan fenomena Segitiga Masalembu, layaknya fenomena Segitiga Bermuda di kawasan Samudera Pasifik.
Menanggapi hal tersebut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjung Perak mengemukakan adanya karakteristik yang berbeda di Perairan Masalembu dengan daerah lainnya.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Tanjung Perak Sutarno menjelaskan, kekinian Perairan Masalembu diterpa angin muson yang berembus dari Benua Australia menuju Benua Asia (Filipina).
Kondisi arus laut di perairan tersebut pun terbelah menuju dua pulau, yakni menuju barat melintasi Laut Jawa hingga Sumatera dan ke arah utara menuju Selat Makasar yang memisahkan Sulawesi dengan Kalimantan.
Baca Juga: KM Santika Diduga Kelebihan Muatan, Menhub Bakal Proses Nahkoda Kapal
“Angin muson terjadi karena adanya tekanan tinggi dari Australia, tapi arus di perairan ini menuju barat ke arah Sumatera,” ungkap Sutarno kepada Jatimnet.com-jaringan Suara.com di Pelabuhan Tanjung Perak.
Dikonfirmasi mengenai banyaknya fenomena kapal yang tenggelam di Segitiga Masalembu, ia menyebut fenomena itu masih didalami.
"Ya itu, orang banyak yang bilang Masalembu adalah Segitiga Bermuda-nya Indonesia," ujarnya.
Meski begitu, selama ini Perairan Masalembu dikenal memiliki kepadatan lalu lintas kapal dari Surabaya ke Sulawesi atau Kalimantan pun sebaliknya yang melalui perairan tersebut. Pun dengan kapal-kapal dari dan menuju wilayah Indonesia Timur.
Sutarno juga menjelaskan ketinggian gelombang saat kejadian terbakarnya KM Nusantara masih dalam kategori normal.
Baca Juga: 3 Korban Tewas Kapal KM Santika Nusantara Terbakar Diserahkan ke Keluarga
"Pada saat kejadian (terbakarnya KM Santika Nusantara) ketinggian gelombang antara dua sampai empat meter, dan cuacanya cerah," katanya.
Berita Terkait
-
Intensitas Debu Vulkanik Gunung Lewotobi Masih Tinggi, BMKG: Hujan Tak Beri Dampak
-
Peringatan BMKG, Indonesia Diancam Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi
-
Waspada! Indonesia Diprediksi Makin Panas 2025, Kenaikan Suhu Lebih Tinggi Dibanding 30 Tahun Terakhir
-
Perbedaan El Nino dan La Nina: Siapa yang Bikin Angin Kencang Melanda Indonesia?
-
Korban Erupsi Gunung Lewotobi Tambah Jadi 10 Orang, Warga Dilarang Beraktivitas di Radius 7 Km
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
-
Lion Air Bikin Aturan Baru Mulai 1 Desember: Bawa Kardus Besar, Siap-Siap Rogoh Kocek Lebih Dalam!
-
Emiten Leasing Boy Thohir PHK Ribuan Pekerja dan Tutup Kantor
Terkini
-
Misteri Tewasnya Siswi MI Banyuwangi, Diduga Jadi Korban Pemerkosaan
-
Pengamat Unair Soroti Undecided Voters Survei Litbang Kompas: 50 Persen Sudah Tentukan Pilihan
-
Pilgub Jatim Masih Dinamis, Hasil Survei Terus Bergerak
-
Foto Penangkapan Ivan Sugianto Viral, Warganet Sempat Curiga Ada yang Aneh
-
Di SMA Award 2024, Pj Gubernur Jatim Tekankan Konsistensi Jaga Prestasi Tingkat Nasional dan Internasional