Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Selasa, 27 Agustus 2019 | 17:55 WIB
Ilustrasi cuaca Perairan Masalembu. [BMKG/Jatimnet]

SuaraJatim.id - Terbakarnya Kapal Motor (KM) Santika Nusantara di Perairan Masalembu yang terjadi beberapa waktu lalu menyisakan banyak pertanyaan. Bahkan, ada yang mengaitkannya dengan fenomena Segitiga Masalembu, layaknya fenomena Segitiga Bermuda di kawasan Samudera Pasifik.

Menanggapi hal tersebut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjung Perak mengemukakan adanya karakteristik yang berbeda di Perairan Masalembu dengan daerah lainnya.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Tanjung Perak Sutarno menjelaskan, kekinian Perairan Masalembu diterpa angin muson yang berembus dari Benua Australia menuju Benua Asia (Filipina).

Kondisi arus laut di perairan tersebut pun terbelah menuju dua pulau, yakni menuju barat melintasi Laut Jawa hingga Sumatera dan ke arah utara menuju Selat Makasar yang memisahkan Sulawesi dengan Kalimantan.

Baca Juga: KM Santika Diduga Kelebihan Muatan, Menhub Bakal Proses Nahkoda Kapal

“Angin muson terjadi karena adanya tekanan tinggi dari Australia, tapi arus di perairan ini menuju barat ke arah Sumatera,” ungkap Sutarno kepada Jatimnet.com-jaringan Suara.com di Pelabuhan Tanjung Perak.

Dikonfirmasi mengenai banyaknya fenomena kapal yang tenggelam di Segitiga Masalembu, ia menyebut fenomena itu masih didalami.

"Ya itu, orang banyak yang bilang Masalembu adalah Segitiga Bermuda-nya Indonesia," ujarnya.

Meski begitu, selama ini Perairan Masalembu dikenal memiliki kepadatan lalu lintas kapal dari Surabaya ke Sulawesi atau Kalimantan pun sebaliknya yang melalui perairan tersebut. Pun dengan kapal-kapal dari dan menuju wilayah Indonesia Timur.

Sutarno juga menjelaskan ketinggian gelombang saat kejadian terbakarnya KM Nusantara masih dalam kategori normal.

Baca Juga: 3 Korban Tewas Kapal KM Santika Nusantara Terbakar Diserahkan ke Keluarga

"Pada saat kejadian (terbakarnya KM Santika Nusantara) ketinggian gelombang antara dua sampai empat meter, dan cuacanya cerah," katanya.

Load More