SuaraJatim.id - Saat meliput kejadian Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya yang diduga diteror dua karung berisi ular oleh empat orang tak dikenal, Jurnalis Suara.com Arry Saputra dipanggil oleh pihak kepolisian.
Cerita tersebut berawal ketika Arry bersama dengan rekan wartawan dari CNNIndonesia.com, Farid tengah duduk di sebuah warung yang tak jauh letaknya dari asrama tersebut. Tiba-tiba Arry mendapatkan telepon dari nomor yang tidak dikenal.
Arry kemudian mengangkat telepon dan mendengar suara laki-laki yang mengenalkan diri sebagai anggota kepolisian dari Polrestabes Surabaya. Penelpon tersebut langsung menanyakan identitas jurnalis dan dari media mana. Lantas, Arry menjawab berasal dari Suara.com.
"Aku (dari Unit) Resmob, Mas. Sampeyan nang endi iki, mas? Isok nang Polsek Tambaksari? (Anda di mana, mas? Bisa ke Polsek Tambaksari?)," tanya pria tersebut pada Senin (9/9/2019) siang.
Baca Juga: Asrama Mahasiswa Papua Dikirimi Ular, Walkot Risma: Sudah Disidik Polisi
Tak selang lama, Arry bersama Farid berboncengan menuju ke kantor Polsek Tambaksari menggunakan satu sepeda motor. Sesampainya di parkiran polsek tersebut, pria tadi kembali menelepon dan menanyai keberadaannya.
"Sampeyan di mana? Tak enteni di Joglo (Anda di mana? Saya tunggu di Joglo)," ujarnya.
Saat itu, Arry langsung mengarahkan pandangan ke seorang pria berkaus hijau. Ia pun bertanya melalui sambungan telepon apakah pria tersebut memakai pakaian hijau dan dijawab benar. Namun ketika dihampiri, rupanya pria berkaus hijau bukanlah yang menghubungi Arry.
Kemudian seorang pria berkaus biru datang dari dalam Polsek Tambaksari dan mengaku sebagai pria yang telah menghubunginya. Arry kemudian diajak duduk di sebuah kursi kayu di halaman sebuah gedung. Ia pun mulai menginterogasi dengan berbagai pertanyaan.
"Gini, Mas sampeyan tahu awal info soal pelemparan ular itu dari mana?," tanyanya.
Baca Juga: Wawali Kota Surabaya: Teror Ular ke Asrama Mahasiswa Papua Ganggu Keamanan!
Mereka pun menjawab informasi awal didapat dari satu akun media sosial. Polisi tersebut pun mengulang-ulang pertanyaan dengan nada tegas seakan mengintimidasi keduanya.
Di tengah percakapan, seorang pria yang dikenal sebagai Kanit Resmob Polrestabes Surabaya, Iptu Bima Sakti mengambil foto tanpa meminta izin.
Setelah itu, pria berkaus biru kembali mencecar dengan pertanyaan mendetail untuk mengetahui narasumber yang digunakan oleh Arry mengenai pelemparan ular ke dalam asrama. Namun Arry tak berkenan memberikan informasi mendetail dan kontak narasumber tersebut.
Lantaran, tak mendapat apa yang diinginkan pria berkaus biru itu menyudahi pembicaraan. Kemudian ia meminta izin memfoto Arry dan Farid.
Sebelum meninggalkan lokasi, kedua pria dari kepolisian berpesan apabila mendapatkan informasi mengenai seputar kejadian yang ada di Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan agar bisa diinfokan ke pihaknya.
"Nanti kalau ada informasi soal kejadian seputar (asrama) Kalasan tolong diinfokan ke kami ya," ujar polisi tersebut.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Stefano Lilipaly Rela Dicoret Patrick Kluivert, Batal Bela Timnas Indonesia
- 5 Bedak Murah yang Mengandung SPF: Cocok Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- Patrick Kluivert Coret 9 Pemain Lawan China
- Coach Justin: Artinya Secara Kualitas Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi HP Murah Rp900 Ribuan Terbaik Mei 2025: Spek Ciamik dan Memori Lega!
Pilihan
-
Orang Tua di Sumsel Bawa Anak Pemakai Sabu ke Barak Dedi Mulyadi, BNN: Cara Ini Salah!
-
BYD Bantah Tudingan Sedang Alami Krisis: Kami Lebih Kuat dari Merek Otomotif Jepang dan Barat
-
Erick Thohir: Timnas Indonesia Punya 'Lapisan Emas', Absennya 5 Pemain Bukan Masalah
-
Erick Thohir Blak-blakan Ungkap Kondisi Kevin Diks
-
4 Rekomendasi HP Samsung Rp 2 Jutaan, Performa Handal Terbaik Mei 2025
Terkini
-
Jaringan Uang Palsu di Ngawi Dibongkar, Kepala Desa Terlibat
-
Ajukan Kartu Kredit BRI Easy Card Kini Bisa Lewat Website, Cepat dan Praktis!
-
Strategi BRI Himpun Dana Murah Demi Stabilitas Pembiayaan Jangka Panjang
-
Hasil Survei Indikator Beberkan 100 Hari Kerja Khofifah-Emil
-
Cara Pemkot Surabaya Tangani Anak Nakal, Masukkan ke RIAS