SuaraJatim.id - Puluhan Banser Kabupaten Blitar menggelar orasi di halaman Mapolres Blitar Kota. Mereka memprotes Satreskrim atas penetapan tersangka terhadap H Isa Ansori dan M Nawawi tokoh warga hingga diadili atas dugaan penganiayaan.
Dengan membawa spanduk bernada protes, anggota Banser kemudian berorasi di depan Halaman Mapolres Blitar Kota.
"Kami mempertanyakan kepada polisi, kenapa yang bersangkutan malah diadili. Padahal saat penganiayaan tidak ada di lokasi," kata Korlap aksi Abdul Kholik pada Kamis (12/09/2019).
Dari keterangan Banser, kasus ini berawal dari rebutan lahan dan aset antara Nur Kholik dengan Yayasan NU. Aset diatas tanah rebutan itu terdiri Mushola, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Diniyah, dan TK Al Hidayah.
Baca Juga: ASN Pandeglang Penghina Banser Mengaku Khilaf dan Minta Maaf
Baik tanah maupun aset yang menjadi rebutan itu sudah memiliki sertifikat NU, namun Nur disebut ingin merebutnya kembali karena awalnya tanah wakaf tersebut milik mertuanya.
Hingga suatu ketika, Nur Kholik mencoret Mushola dan berbagai gedung yang ada diatas tanah rebutan itu. Ia juga pernah menyiram lantai musala sebelum dipakai untuk salat.
Bahkan, Nur juga pernah mengancam akan membakar tenda hajatan ketika madrasah sedang mengadakan acara perpisahan.
"Lalu kami melaporkan ke polisi. Nur Kholik hanya diminta membuat surat pernyataan bermaterai. Tapi besoknya berbuat ulah lagi. Kemudian kami laporkan lagi tapi sampai sekarang seperti tidak ditangani. Malah keduanya, Isa Ansori dan Moh Nawawi justru ditetapkan tersangka dan diproses," protes Abdul Kholik.
Ternyata, kedua belah pihak saling lapor. Nur Kholik melaporkan Isa dan Nawawi atas kasus pengeroyokan hingga keduanya kini menjalani persidangan.
Baca Juga: PNS Pandeglang Risak Banser NU di Medsos
Kasat Intel Polres Blitar Kota Iptu Sonhaji mengatakan alasan polisi menindak lanjuti kasus pengeroyokan karena laporan tentang vandalisme musala sempat dicabut.
"Kasusnya memang sempat dicabut. Nah, dari hasil mediasi tadi, kasus ini akan bisa diproses kalau pelapor mencabut kembali pencabutan laporan," kata Sonhaji.
"Kalau soal kami disebut tidak profesional ya silahkan. Itu versi mereka. Kasus ini sudah P21 (berkas lengkap). Nanti bisa dibuktikan dipersidangan," katanya.
Usai berorasi dan bermediasi dengan Polres Blitar Kota, Banser sempat menyanyikan yel-yel singkat. Para Banser lalu membubarkan diri.
Kontributor : Agus H
Berita Terkait
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
- Simon Tahamata Dihujat Pendukung RMS: Ia Berpaling Demi Uang!
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
Terkini
-
Tinjau Normalisasi Sungai di Pamekasan, Gubernur Khofifah Pastikan Daya Tampung Air Kembali Normal
-
Saldo DANA Gratis Langsung Cair, Klaim Link DANA Kaget Hari Ini
-
Bagi-bagi 3 Link Saldo DANA Kaget Hari Ini, Buruan Klaim! Berpeluang dapat Rp149 Ribu
-
Jadi Sumber Ekonomi, Sampah Bisa Dilacak dan Menghasilkan Uang
-
Akhir Musim, Persebaya Bakal Dikawal Ratusan Bonek "Terbang" ke Australia