Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Minggu, 29 September 2019 | 17:36 WIB
Pengungsi pembantaian Wamena tiba di Surabaya. (Suara.com/Achmad Ali)

Kerusuhan terjadi di Wamena berawal dari unjuk rasa siswa pada Senin (23/9/2019), yang memprotes seorang guru lantaran dikabarkan mengucapkan cemoohan bernada rasial.

Aksi tersebut berakhir rusuh, dan terdapat pihak yang melakukan pembakaran pada rumah warga, kantor pemerintah, serta fasilitas umum.

Setelah sebelumnya menutup akses internet di Wamena, pemerintah akhirnya membuka kembali layanan data internet pada Sabtu (28/9/2019). Ini dikarenakan kondisi dan situasi keamanan di wilayah Kabupaten Wamena dianggap telah pulih.

Kontributor : Achmad Ali

Baca Juga: Indonesia Tuding Vanuatu Dukung Gerakan Separatis di Papua

Load More