Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 23 Oktober 2019 | 16:28 WIB
Penjual bubur langganan Mendes Abdul Halim. [Suara.com/Arry Saputra]

SuaraJatim.id - Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa Jawa Timur (PKB Jatim) Abdul Halim Iskandar resmi mengisi kursi Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) pada Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

Meski begitu, tidak semua mengetahui kabar tersebut, salah satunya penjual bubur langganan kakak Cak Imin, Siti (39) yang tiap hari berdagang berkeliling di wilayah tempat tinggal Abdul Halim di Wisma Pagesangan Raya, Kota Surabaya.

Saat ditemui di sekitar rumah Halim, Siti (39) terkejut saat diberitahu jika langganannya telah menjabat menteri. Ia pun tak bisa mengucapkan banyak hal selain mengucap syukur atas amanah baru yang diberikan kepada Halim.

"Oh jadi menteri sekarang? Alhamdulillah," kata Siti saat ditemui Rabu (23/10/2019).

Baca Juga: Profil Abdul Halim Iskandar, Santri yang Ditunjuk Jadi Menteri PDTT

Perempuan asal Bangkalan ini mengaku sudah berjualan Bubur Madura di kawasan Wisma Pagesangan Raya selama 19 tahun. Keluarga Halim biasa memborong buburnya tersebut sampai habis.

"Biasanya telepon kalau mau pesan bubur. Biasanya beli banyak serumah ditraktir bubur semua. Kalau beli biasanya kembaliannya diberikan," ucapnya.

Ia mengungkapkan jika Halim beserta keluarganya biasa suka membeli bubur putih dan bubur ketan hitam. Bahkan setiap Sabtu dan Minggu, Keluarga Halim membeli semua dagangannya untuk kemudian di bagi-bagi ke warga setempat.

"Bapak (Halim) sukanya bubur putih, anaknya suka bubur ketan hitam. Bapak itu tiap Sabtu-Minggu biasa bagi-bagi bubur ke satpam sama dibagi-bagi ke warga. Biasanya beli Rp 350 ribu, ngasih Rp 400 ribu," ungkapnya.

Siti pun sangat berterima kasih atas kebaikan Halim beserta keluarganya terhadapnya. Ia berharap setelah menjadi Menteri tetap mentraktir bubur untuk warga-warga di perumahan tersebut.

Baca Juga: Mendes PDTT: Gaji Pendamping Desa Akan Dinaikkan

"Dulu DPR, sekarang menteri. Ya Allah terima kasih, nanti ditraktir bubur lagi," kata dia.

Kontributor : Arry Saputra

Load More