SuaraJatim.id - Tumpukan batu bata kuno berbentuk pagar di Situs Kumitir yang ditemukan di Desa Kumitir Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto diduga merupakan talut atau dinding penahan tanah.
Hal tersebut diungkapkan Badan Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur (BPCB Jatim) setelah melakukan ekskavasi tahap pertama.
Arkeolog BPCB Jatim Nugroho Harjo Lukito mengatakan, pihaknya melakukan proses evakuasi Situs Kumitir yang akan dilakukan selama 12 hari terhitung sejak 21 Oktober lalu hingga 30 Oktober mendatang.
Prose tersebut menargetkan bisa mengupas struktur batu bata yang membentang dari selatan ke utara yang diprediksi mencapai 100 meter. Meski begitu, dia mengemuakkan petugas baru bisa membuka di sepanjang 27 meter struktur bata dengan ketinggian antara 120 centimeter hingga 150 centimeter.
Baca Juga: BPCB Jatim Sebut Situs Petirtaan Jombang Terkubur Lahar Dingin Gunung Kelud
Dikatakannya, lapisan batu bata kuno yang ditemukan itu mencapai 14 lapis. Namun, hingga kini tim ekskavasi masih belum menemukan lapisan tanah asli guna menentukan ketinggian situs tersebut.
Nugroho menyebut bangunan purbakala ini mempunyai ketebalan 140 cm dengan 5 pilar penguat. Setiap bata penyusunnya mempunyai dimensi 32 x18 x 6 cm.
"Prediksi kami untuk sementara, struktur ini sebagai talut (tembok penguat tanah). Karena sisi barat tidak beraturan, tidak untuk dinampakkan sehingga diuruk tanah. Sedangkan sisi timur dibuat rapi karena untuk dinampakkan,” katanya seperti dilansir TIMESIndonesia.co.id-jaringan Suara.com pada Sabtu (26/10/2019).
Dalam ekskavasi tersebut, diproyeksikan penggalian dilakukan sepanjang 100 meter. Sehingga dengan panjang tersebut bisa menyambungkan antara titik penggalian satu dengan titik sebelumnya yang sudah nampak. Harapannya ke depan, BPCB Jatim bisa menganalisis bentuk struktur bata kuno itu.
Meski begitu, Nugroho memperkirakan talut tersebut berbentuk segi empat yang mengelilingi bangunan kepurbakalaan. Dugaan tersebut diperkuat dengan penemuan siku talut sekitar 300 meter arah barat daya dari stuktur yang sedang digali. \
Baca Juga: Situs Arca Jaladwara Bakal Diserahkan BPCB Jatim ke Pemkab Jombang
Sementara tembok bagian selatan diduga sudah rusak akibat penggalian liar tahun 2017.
Sebelumnya, situs Kumitir ini pertama kali ditemukan Muchlison dan Nurali saat menggali tanah untuk bata merah, Rabu (19/6/2019). Setelah menggali sebagian struktur kuno ini, mereka baru melapor ke BPCB Jatim.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Hari Kesehatan Nasional Ke-60, Pj. Gubernur Adhy Apresiasi Tim Yankes Bergerak Layani 1.067 Masyarakat Pulau Kangean
-
Redaktur Eksekutif Suara.com Bagi Tips ke Siswa SMK Gresik Kembangkan Industri Kreatif
-
Survei Pilgub Jatim Versi Poltracking: Makin Mengerucut Jelang Detik-detik Akhir
-
Cawagub Risma akan Normalisasi Sungai Kali Porong untuk Sumber Air: Kalau Beli Mahal
-
Terkuak Pemicu Pembacokan Sampang, Polda Jatim Beberkan Motif Sebenarnya