Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Selasa, 29 Oktober 2019 | 11:28 WIB
ilustrasi. (Shutterstocks)

SuaraJatim.id - Polisi akhirnya berhasil mengungkap skenario yang dirancang Rendi Setiawan (28) terkait kasus pembunuhan yang dilakukan terhadap istrinya, Fani Amalia Herniati (24).

Kejanggalan itu akhirnya terkuak setelah polisi menemukan petunjuk boneka Teddy Bear yang digunakan Rendi untuk menutupi pisau yang ditancapkan ke tubuh istrinya.

Kapolres Jember, AKBP Alfian Nurrizal menyampaikan, kunci utama polisi mengungkap kasus tersebut dari temuan boneka berukuran cukup besar itu yang menindihkan tubuh korban.

Dari skenario itu, Rendi sempat menyebutkan jika istrinya tewas karena bunuh diri. Selain boneka Teddy Bear berwarna biru, polisi juga menemukan bantal merah yang diduga dipakai Rendi untuk membekap istrinya di kasur.

Baca Juga: Mayat Perempuan Tertindih Boneka Beruang, Pembunuhnya Ternyata Sang Suami

“Kunci awal adalah boneka. Keberadaan boneka untuk menutupi pisau, tidak mungkin korban melakukan bunuh diri,” kata Alfian seperti seperti dikutip dari Jatimnet.com--jaringan Suara.com, Selasa (29/10/2019).

Teddy bear tersebut sengaja ditutupkan ke tubuh korban, mengesankan seolah-olah terjadi bunuh diri. Padahal, lanjut Alfian, seseorang melakukan bunuh diri dengan cara menusuk, tidak mungkin repot-repot mencari benda untuk menutupi tubuhnya.

Untuk mendukung alibi tersebut, pelaku meminta dua kerabatnya, yakni Frenda, adik ipar dan Suhartatik, bibi korban datang ke rumah. Saat itu pelaku berada di apotek untuk membeli obat.

“Seolah-olah dua keluarganya tidak tahu apa-apa,” lanjut Alfian.

Kedua keluarganya dihubungi karena pelaku beralasan susah menghubungi istrinya melalui pesan singkat. Untuk mendukung alibi tersebut, pelaku meninggalkan kunci rumah di sepeda motor yang ada di halaman rumah.

Baca Juga: Membusuk di Hutan, Mayat Wanita Bawa Sekarung Uang Bikin Geger

Menurut Alfian, dua alibi tersebut mengindikasikan korban dibunuh.

“Bunuh diri dengan memasukkan pisau sedalam 5-10 sentimeter sudah sakit dan akan dilepas. Ini sedalam 26 sentimeter dan ditutupi boneka, bukti bahwa boneka ini bentuk pengaburan,” ujar Alfian.

Diberitakan sebelumnya, Rendi Setiawan membunuh istrinya pada Minggu (27/10/2019), sekitar pukul 04.30 WIB. Setelah itu dia kabur dan menghubungi dua kerabatnya untuk menengok istrinya sekitar pukul 07.45 WIB.

Polisi telah menetapkan Rendi yang sehari-hari bekerja sebagai staf keamanan di PTPN XII Jember, sebagai tersangka.

Dia terancam Pasal 44 ayat 3 UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan subsider Pasal 38 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara.

Load More