SuaraJatim.id - Fani, perempuan berusia 26 tahun tewas ditusuk pisau di dalam kamar rumahnya, Kompleks Karyawan Afdeling Dampar PT Perkebunan Nusantara XII, Desa Kawangrejo, Kecamatan Mumbulsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Perempuan itu tewas ditusuk pisau yang tembus hingga ke kasur ranjangnya. Belakangan, sang suami berinisial R (32) mengakui membunuh Fani.
Fani ditemukan dengan pisau menancap di perut pada pukul 07.45, Minggu (27/10/2019). Ada boneka beruang Teddy berwarna biru berukuran cukup besar berada di atas perutnya.
Semula orang mengira Fani bunuh diri. Namun polisi curiga adanya boneka yang menutupi tubuh Fani.
“Kalau bunuh diri tidak mungkin karena pisau menancap sedalam 26 sentimeter ke tubuh korban. Kalau korban merasa sakit, boneka itu akan dilepas,” kata Kepala Kepolisian Resor Jember Ajun Komisaris Besar Alfian Nurrizal, Senin (28/10/2019) siang.
Polisi bertindak cepat dan berhasil menetapkan suami Fani menjadi tersangka kasus pembunuhan ini. “Kami melakukan investigasi maraton,” kata Alfian seperti diwartakan Beritajatim.com.
Polisi meminta keterangan kepada tiga orang saksi dan R yang merupakan pekerja di perkebunan itu. “Pada pukul tiga pagi, R minta izin ke perusahaan untuk kembali ke rumah dengan alasan istrinya sedang sakit,” kata Alfian.
R pulang rumah orang tuanya di Dusun Tempuran, Desa Kawangrejo, Kecamatan Mumbulsari. Ia lalu berpamitan akan mengantarkan paket serta mau membeli obat untuk istrinya di apotek.
Namun hasil penyelidikan polisi menunjukkan bahwa R berbohong. Tidak ada pembelian obat di apotek atau pun paket. R ternyata kembali ke rumah untuk membunuh sang istri.
Baca Juga: Suami Bunuh Istri Gara-gara Tulis Status di Facebook sebagai Janda
Kebohongan itu terbongkar, karena hasil olah tempat kejadian menunjukkan tak ada tanda-tanda orang luar memaksa masuk rumah dan menghabisi nyawa Fani.
Apalagi kunci rumah salah satunya yang memegang adalah R. Semakin yakinlah polisi bahwa ini perbuatan orang dalam rumah.
Tak butuh waktu lama setelah ditangkap, R mengakui perbuatannya. “Ia mengaku kecewa, merasa tak dihargai sebagai suami karena alasan ekonomi,” katanya.
R mengaku pembunuhan itu spontan dan tak direncanakan. Pisau untuk membunuh itu diambil di dekat korban.
“Korban ditutupi bantal agar tak berontak. Untuk menutupi jejaknya, pelaku menutupi tubuh korban dengan bonek Teddy.
R lalu pergi dan meminta tolong kepada kakak iparnya Srihartati melalui WA untuk membangunkan adiknya bernama Renda.
Berita Terkait
-
Tinju Dunia: Daftar Raja KO, Salah Satunya Tewas Gantung Diri
-
Umumkan Bunuh Tetangga lewat Toa Masjid, Iwan: Semoga Dosa Korban Diampuni
-
Usai Kumandangkan Azan, Iwan Umumkan via Speaker Masjid: Saya Bunuh Tumin
-
Usai Kumandangkan Azan, Iwan Umumkan Membunuh Tumin Lewat Speaker Masjid
-
DPRD Jember Ditertawakan Mahasiswa karena Tidak Punya Situs Resmi
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Menteri PU: Semua Bangunan Pondok Pesantren Akan Dievaluasi
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: DPRD Jatim Ingatkan Pemprov Bisa Gunakan Dana Cadangan
-
Hotel Dekat Island Hospital Penang yang Nyaman untuk Keluarga
-
Nelayan Jatim Terjepit Harga Solar: Pemprov Harus Segera Bertindak
-
Angin Kencang Terjang Lumajang, 4 Rumah Rusak Berat